Analisis Teknikal

IHSG Buka Kans Cicip Level Psikologis 6.700 Lagi

Putra, CNBC Indonesia
04 July 2023 06:15
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik pada perdagangan Senin (3/7), kembali mendekati level psikologis 6.700.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menguat 0,52% ke posisi 6.696,72.

Secara sektoral, sektor energi menjadi penopang penguatan IHSG terbesar pada hari ini, yakni sebesar 1,27%.

IHSG menyusul bursa saham global yang juga cerah pada Senin dan akhir pekan lalu. Di Asia-Pasifik, indeks Nikkei 225 Jepang melejit 1,7%, Hang Seng Hong Kong terbang 2,06%, Shanghai Composite China melesat 1,31%, Straits Times Singapura naik tipis 0,04%, ASX 200 Australia menguat 0,59%, dan KOSPI Korea Selatan melonjak 1,49%.

Bursa AS, Wall Street pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu juga ditutup bergairah.Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,84%, S&P 500 melesat 1,23%, dan Nasdaq Composite berakhir melonjak 1,45%.

IHSG yang menguat terjadi setelah dirilisnya data inflasi pada periode Juni 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi RI pada Juni 2023 sebesar 0,14% secara bulanan (month-to-month/mtm) dan 3,52% secara tahunan (year-on-year/yoy)

"Inflasi terjadi sebesar 0,14%,"kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Senin (3/7/2023)

Konsensus pasar yang dihimpunCNBC Indonesiadari 10 institusi memperkirakan inflasi Juni 2023 akan menembus 0,25%, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,09%.

Hasil polling juga memperkirakan inflasi tahunan akan menembus 3,62% pada bulan ini. Inflasi inti (yoy) diperkirakan mencapai 2,64%.

Sebagai catatan, inflasi Mei tercatat 0,09% (mtm) dan 3,0% (yoy). Inflasi inti tercatat sebesar 2,66%.

Hal ini menjadi potensi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunganya lebih awal, menurut beberapa ekonom. Inflasi di Asia Tenggara berangsur-angsur mereda sejak mencapai puncaknya September lalu sebesar 6%.

Kebijakan BI yang sudah agresif menaikkan suku bunga lebih awal mencapai 5,75% berdampak pada pengendalian harga lebih awal. BI yang menetapkan target inflasi dikisaran 2%-4% memicu spekulasi bahwa suku bunga akan segera diturunkan.

Pekan ini, pelaku pasar global akan berfokus pada risalah rapat FOMC dan data ketenagakerjaan AS yang menjadi acuan langkah The Fed selanjutnya soal suku bunga.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada Senin, IHSG membentuk bullish marubozu dan menembus resistance berupa MA 20 (6.671). Sejauh ini, area Fibonacci 23,6% (6.659) masih menjadi support kuat terdekat untuk IHSG.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI naik di 50,84.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD berada di atas garis sinyal, dengan kecenderungan mulai melebar satu sama lain.

Hari ini, IHSG berpotensi menguji resistance terdekat di 6.719 (Fibonacci 38,2%), yang menjadi 'penghalang' kuat untuk IHSG akhir-akhir ini.

Adapun, support terdekat IHSG berada di 6.671 (MA 20) dan 6.659 (Fibonacci 23,6%).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular