
Jual 29% Saham, Akseleran Incar Duit Rp 358 M

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (AKSL) atau Aselearan Group berencana untuk menggelar initial public offering (IPO). Perusahaan fintech Peer to Peer (P2P) Lending ini menargetkan untuk mengantongi pendanaan sebesar Rp358 miliar.
Langkah ini berpotensi menjadikan AKSL sebagai Grup Usaha yang memiliki platform marketplace lending pertama di Indonesia yang melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) diBEI.
Ivan Nikolas Tambunan, Group CEO & Co-Founder Akseleran, mengatakan AKSL menawarkan 2,98 miliar lembar saham dalam penawaran umum perdananya. Angka ini mewakili sebanyak-banyaknya 29% dari modal ditempatkan dan disetor emiten setelah penawaran umum perdana saham.
Calon emiten berkode saham AKSL ini menawarkan harga saham dengan harga penawaran Rp100 - Rp120 per lembarnya dan berpeluang meraup total dana sebesar Rp358 miliar. Untuk masa bookbuilding ditetapkan mulai hari ini atau 3 Juli 2023 hingga 18 Juli 2023. Targetnya AKSL bisa mulai memperdagangkan saham di BEI pada 9 Agustus 2023.
Adapun dana hasil IPO AKSL ditargetkan untuk pengembangan atau ekspansi usaha perseroan, antara lain sekitar Rp36,5 miliar digunakan perseroan untuk mengakuisisi 99,99% saham perusahaan multifinance PT Pratama Interdana Finance (PIF), kemudian sekitar Rp200 miliar diantaranya akan disalurkan untuk penyetoran tambahan modal kepada PIF dalam bentuk ekuitas. Selebihnya akan digunakan untuk modal kerja.
"Tercatat dari 2018-2022 penyaluran pinjaman kami rata-rata tumbuh sebesar 96% per tahun. Dengan dukungan hadirnya lini bisnis multifinance, kami menargetkan untuk bisa terus menumbuhkan penyaluran pinjaman lebih dari 2x per tahun dalam 3 tahun ke depan," kata Ivan saat Konferensi Pers Public Expose Akseleran, di Jakarta, Senin, (3/6/2023).
Direktur Investment Banking BRI Danareksa Sekuritas Kevin Praharyawan mengatakan, harga IPO tersebut termasuk wajar. Harga penawaran ini dinilai telah didiskon 10-15 persen dari price to sell untuk P2P Lending.
"Kami dari sisi underwriter saat menentukan harga ini kami sudah melakukan penyusunan riset report dan benchmarking p2p regional dan international masing-masing negara," kata dia.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Saham Hillcon Langsung Melesat Usai Resmi Melantai