
IHSG Sesi I Ditutup Naik 0,32%, Recharge Setelah Liburan

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan sesi I hari ini, Senin (3/6/2023) ditutup naik 0,33% ke level 6.683,77.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang 6.662,35-6.686,36.
Penguatan IHSG ini didukung oleh mayoritas sektor. Energi tercatat menguat paling tinggi, yakni 1,14% pada akhir sesi I.
Kemudian disusul transportasi dan logistik yang naik 0,56%, barang konsumen primer (0,27%), dan perindustrian (0,21%).
Kontras, sektor teknologi justru merosot 1,01%. Senasib dengan teknologi, infrastruktur turun 0,36% serta properti dan real estate melemah 0,28%.
Secara umum 283 saham naik, 234 saham turun, dan 215 tidak bergerak.
IHSG berhasil menguat setelah melewati pekan yang pendek karena adanya libur panjang Idul Adha 1444 H. Perdagangan pekan lalu hanya berlangsung selama dua hari saja dan perdagangan Selasa pekan lalu menjadi akhir dari perdagangan semester I-2023.
Sepanjang semester I-2023, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau kurang memuaskan, di mana IHSG ambles 2,09%. Hal ini karena IHSG tampak berada di dalam tren sideways. Pergerakannya terbatas di 6.500-6950 saja.
Meski begitu, kinerja IHSG di semester I-2023 masih lebih baik ketimbang kinerjanya pada semester I-2023, di mana IHSG ambles hingga 5,29%, bahkan menyentuh level psikologis 3.900 dan menjadikannya all time low (ATL) dalam beberapa tahun terakhir.
Secara garis besar kondisi IHSG dipengaruhi oleh faktor eksternal yakni ketidakpastian ekonomi global. Mulai dari kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) yang masih hawkish hingga kondisi ekonomi negara-negara yang memiliki hubungan dagang dengan Indonesia yang cenderung melemah seperti China.
Meski pada semester I-2023 kurang menggembirakan, tetapi di awal semester II-2023, IHSG mampu bergerak di zona hijau. Investor berharap di semester kedua 2023, pergerakan pasar keuangan dapat lebih stabil, tentunya dengan kondisi global yang diharapkan membaik.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Sesi I Hari Ini Turun Tipis, 268 Saham Merah