Wall Street Loyo, Suku Bunga Diramal Masih Tinggi!

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
Rabu, 28/06/2023 21:20 WIB
Foto: AP/Courtney Crow

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka kompak melemah pada perdagangan Rabu (28/6/2023) waktu setempat pasca rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang masih kuat.

Data penjualan rumah dan Indeks keyakinan konsumen AS juga melebihi ekspektasi pasar. Hal ini berpotensi menyebabkan inflasi yang masih tinggi dan suku bunga akan kembali dinaikkan.

Para pelaku pasar memprediksi 76,9% bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi kisaran 5,25%-5,50% pada pertemuan Juli, menurut Fedwatch CME Group. Data tersebut sejalan dengan pernyataan Jerome Powell, Ketua The Fed, terkait potensi kenaikan suku bunga ke depan. 


Powell mengatakan dia mengharapkan suku bunga tambahan untuk memerangi inflasi, meskipun menurutnya bank sentral dapat melakukannya dengan "kecepatan yang lebih moderat."

Namun, pada rapat FOMC terakhir, keputusan The Fed malah menahan kenaikan suku bunganya. Inflasi AS yang masih jauh dari target berpotensi menyebabkan era suku bunga tinggi menjadi lebih lama.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell akan berbicara Rabu depan di Forum Bank Sentral Eropa tentang Perbankan Sentral di Sintra, Portugal. Powell akan bergabung dengan Gubernur Bank of England Andrew Bailey, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde dan Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda.

Indeks Dow Jones dibuka melemah 0,26% di posisi 33.837,71, S&P 500 dibuka turun 0,24% di posisi 4.367,83, Nasdaq juga terkoreksi 0,40% di posisi 13.544,55.

Melansir CNBC International, penurunan disinyalir sebagai dampak pertimbangan pembatasan ekspor chip komputer ke China. Saham Nvidia dan AMD harus terkoreksi 2% dan 1%. ETF iShares semikonduktor jatuh 1,5%.

Perdagangan kemarin, indeks Wall Street berhasil rebound di tutup positif akibat kebangkitan saham teknologi pasca aksi jual pekan lalu.

Menjelang berakhirnya semester pertama 2023, Nasdaq kecipratan sentimen positif dari saham teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).


(mza/mza)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Masih Panas, Bisnis Packaging Kertas Bersiap Antisipasi