RUPS BEI: Laba Nyaris Rp 1 T, Modal Ditambah Jadi Rp 1,5 T

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Rabu, 28/06/2023 14:37 WIB
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Selain mengumumkan laba nyaris Rp 1 triliun, BEIĀ mengumumkan rencana mendongkrak modal dari Rp 27 miliar menjadi Rp 1,5 triliun.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, secara konsolidasi laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 968,74 miliar di tahun 2022 atau tumbuh 9,9% dari tahun 2021. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, capian laba tersebut berasal dari pendapatan usaha sebesar Rp 2,51 triliun atau meningkat 9,6% dari pendapatan usaha pada tahun 2021 yakni Rp 2,29 triliun.


"Secara keseluruhan, jumlah total pendapatan BEI adalah sebesar Rp 2,91 triliun atau meningkat 10,5% dari tahun 2021 yakni Rp 2,63 triliun," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (28/6).

Seiring dengan meningkatnya pendapatan, jumlah beban BEI pada tahun 2022 adalah sebesar Rp 1,69 triliun atau naik 11 % dari tahun 2022.

Adapun nilai total aset sebesar Rp 10,87 triliun atau mengalami kenaikan 15,1% dari tahun 2021 dan total kewajiban (liabilitas) sebesar Rp 3,94 triliun atau mengalami kenaikan 14,1% dari tahun 2021. Sementara, total ekuitas BEI pada tahun 2022 adalah sebesar Rp6,93 triliun atau mengalami kenaikan 15,6% dari tahun 2021.

Pemegang saham juga menyepakati untuk menyisihkan paling sedikit 20% dari modal ditempatkan dan disetor apabila Perseroan memiliki saldo laba positif. "Adapun nilai cadangan wajib yang akan dibentuk oleh Perseroan adalah sebesar Rp 2.808.000.000 atau 20% dari modal disetor Perseroan per 31 Desember 2022," sebutnya.

Selain itu, pemegang saham juga menyetujui untuk menarik kembali untuk menghapus 1 saham treasury stock yang mengakibatkan penurunan modal ditempatkan dan disetor perseroan sehingga modal disetor turun dari Rp 14,04 miliar menjadi Rp 13,9 miliar.

Pemegang saham juga menyetujui BEI untuk melakukan penambahan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor yang dilakukan dengan kapitalisasi saldo laba ditahan melalui proses peningkatan nilai nominasi saham yang nilainya telah mendapatkan persetujuan OJK.

Modal dasar perseroan yang semula sebesar Rp 27 miliar diusulkan naik menjadi Rp 1,5 triliun. Sementara itu modal disetor perseroan diusulkan naik dari Rp 13,9 miliar menjadi Rp 772,5 miliar.


(dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Saham Sritex Terancam Didepak dari Bursa Efek Indonesia