Profil Mandala Multifinance yang Diakuisisi MUFG Rp 7,04 T
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pembiayaan PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) diakuisisi oleh Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) seharga Rp7,04 triliun.
Akuisisi ini dilaksanakan oleh unit perbankan MUFG Bank dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk atau ADMF, perusahaan pembiayaan di bawah anak usaha MUFG, Bank Danamon. Investasi ini digadang-gadang akan menajdikan MFIN masuk ke jajaran multifinance terbesar di Indonesia.
Seiring pemberitaan tentang akuisisi jumbo ini, saham MFIN pun ikut terbang tinggi. MFIN mencatatkan kenaikan sebesar 24,65%, dan perdagangannya pun dihentikan Bursa karena telah menyentuh auto reject atas (ARA) padahari ini, Senin, (26/6/2023).
Saham MFIN tercatat berada di Rp2.680 per saham per pukul 10.44 WIB. Sebelumnya, saham multifinance ini dibuka di harga Rp2.500 per lembar.
Lantas bagaimana profil Mandala Finance sehingga bisa dilirik MUFG? Berikut rangkumannya:
Profil Mandala Finance (MFIN)
Dilansir dari laman resminya, PT Mandala Multifinance Tbk yang didirikan pada 21 Juli 1997 adalah sebuah perusahaan pembiayaan komersial yang berfokus pada bisnis pembiayaan sepeda motor, elektronik, furnitur, dan pembiayaan multiguna lainnya.
MFIN resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2005. Perseroan mencatatkan 24,53% dari saham yang dimiliki dengan kode MFIN. Sejak awal pencatatan sampai dengan tahun 2017, jumlah saham yang dimiliki masyarakat adalah sebesar 325.000.000 lembar saham atau sekitar 24,53%.
Pada 2018, MFIN melakukan pemecahan nilai nominal saham, sehingga jumlah saham yang dimiliki masyarakat menjadi 650 juta lembar saham. Struktur modal perseroan terus menguat dan menjadikannya entitas yang dapat diandalkan.
Kini, sesuai data per 31 Mei 2023, pemegang saham MFIN diantaranya adalah PT Jayamandiri Gemasejati yang menggengam sebesar 70,42% dan Alex Hendrawan sebagai pemegang saham pengendali sebesar 5,05%. Sisanya atau 24,52% adalah milik masing-masing pemegang saham dengan kepemilikan di bawah 5%.
Merujuk pada laporan keuangan kuartal I/2023, MFIN mencatatkan laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp 149,5 miliar. Laba ini menurun -7,6% dari tahun lalu sebesar Rp 161,8 miliar.
Di sisi lain, pendapatan MFIN malah mengalami kenaikan dari Rp 517,7 miliar menjadi Rp 574,2 miliar. Meski begitu, MFIN tidak bisa menahan bebannya yang melonjak dari Rp 310,8 miliar menjadi Rp387,7 miliar.
MFIN mencatatkan jumlah aset per 31 Mei 2023 sebesar Rp7,05 triliun, dengan total liabilitas Rp 3,66 triliun. Hal ini membuat jumlah ekuitas MFIN berada di Rp 3,38 pada kuartal 1 tahun 2023.
(mkh/mkh)