Libur Panjang Sebentar Lagi, Awas Rupiah Melemah!

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
23 June 2023 07:55
Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan kemarin, Kamis (23/6/2023) pasar keuangan RI ditutup di Rp 14.935/US$, menguat tipis 0,03% di pasar spot.Penguatan ini semakin memperpanjang tren positif nilai tukar rupiah yang juga menguat pada hari sebelumnya, yakni Rabu rupiah menguat 0,37% menjadi Rp 14.940,00/US$.

Pasar keuangan RI yang positif disinyalir terjadi karena pelaku pasar merespon positif keputusan Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,75%.

Hal ini sesuai dengan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia yang memproyeksi bank sentral Tanah Air tersebut akan menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).

Dengan ini, BI telah mempertahankan suku bunga acuannya selama lima bulan beruntun. BI mencatat bahwa inflasi telah kembali ke target lebih awal dari yang diharapkan dan terlihat tetap berada dalam target sepanjang tahun 2023. Tingkat inflasi tahunan di Indonesia turun ke level terendah 12 bulan sebesar 4% pada bulan Mei.

Selain itu, perekonomian domestik tetap baik dan prospek pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) untuk tahun 2023 dijaga pada kisaran 4,5%-5,3%.

Kendati demikian, efek sebentar lagi akan dimulai libur panjang sudah mulai terasa. Seperti diketahui, pemerintah telah mengumumkan cuti bersama selama dua hari sehingga ada libur panjang pada 28 Juni- 2 Juli 2023.

Pekan depan, hanya akan ada dua hari efektif perdagangan sehingga tak menutup kemungkinan pelaku pasar akan ambil untung atau profit taking sebelum libur panjang.

Hal tersebut juga sudah mulai terlihat pada Investor asing yang masih mencatatkan aksi jual bersih (net sell), di mana jumlahnya mencapai Rp 162,98 miliar di seluruh pasar pada perdagangan kemarin.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal dalam basis per jam, pergerakan rupiah berhasil menembus garis rata-rata selama 20 jam atau moving average 20 (MA20). Dengan begitu, rupiah mempertahankan penguatan-nya ke Rp14.935/US$ pada penutupan perdagangan kemarin.

Menilai posisi support terdekat bisa dilihat pada garis rata-rata selama 200 jam (MA200) di Rp14.905, apabila hari ini rupiah menguji posisi tersebut masih ada potensi rupiah menguat.

Meskipun begitu, ada kecenderungan harga akan berbalik arah ketika mencapai support. Sebagai antisipasi, posisi Rp15.000/US$ masih menjadi level psikologis dan resistance kuat yang bisa diuji jika rupiah balik melemah.

Pergerakan rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS)Foto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS)

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected] 

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research, divisi penelitian CNBC Indonesia. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau aset sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Kontainer dan Kardus Berisi Uang Baru 10 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular