Analisis Teknikal

Waspada, Jelang Weekend IHSG Rawan Merah

Putra, CNBC Indonesia
Jumat, 23/06/2023 06:30 WIB
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot tajam 0,75% pada penutupan perdagangan Kamis (22/6/23).

Penurunan IHSG kemarin terjadi setelah IHSG naik tajam pada perdagangan Rabu (21/6).

Dengan demikian, dalam lima hari perdagangan, IHSG kembali terkoreksi 0,92%. Tak hanya itu, secara year to date (ytd) indeks membukukan koreksi sebesar 2,90%.


Terdapat 298 saham yang melemah, 235 saham tidak bergerak dan hanya 214 saham yang menguat.

Transaksi pada Kamis melibatkan sekitar 21 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Selain itu, nilai perdagangan tercatat mencapai Rp8,8 triliun lebih.

Menurut catatan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitif, 90% sektor bertumbangan dimana sektor Teknologi menjadi yang paling bawah turun sebesar 1,2%. Hanya satu sektor yang terpantau terparkir di zona hijau - sektor Utilitas yang menguat 0,4%.

Berdasarkan bobot Indeks poinnya, berikut pemberat utama (laggard) IHSG pada Kamis:

1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (-12,21)

2. PT Astra International Tbk (-6,97)

3. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (-5,74)

4. PT Bank Central Asia Tbk (-5,28)

5. PT Telkom Indonesia Tbk (-4,83)

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga reverse repo tujuh hari utamanya stabil di 5,75% untuk pertemuan kelima berturut-turut di bulan Juni 2023, sesuai dengan ekspektasi pasar yakni 13 institusi yang terlibat dalam pembentukan consensus.

Tingkat suku bunga Deposit Facility dan suku bunga Lending Facility juga dipertahankan masing-masing 6,5% dan 5%.

Pembuat kebijakan menyatakan bahwa keputusan tersebut bertujuan untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran target 3,0 ± 1% hingga sisa tahun 2023; dan menstabilkan Rupiah untuk mengendalikan inflasi impor dan memitigasi dampak ketidakpastian pasar keuangan global.

Bank sentral mencatat bahwa inflasi telah kembali ke target lebih awal dari yang diharapkan dan terlihat tetap berada dalam target sepanjang tahun 2023. Tingkat inflasi tahunan di Indonesia turun ke level terendah 12 bulan sebesar 4% pada Mei.

Selain itu, perekonomian domestik tetap baik dan prospek pertumbuhan PDB untuk tahun 2023 dijaga pada kisaran 4,5%-5,3%.

Dari luar negeri, pada Kamis dan sebelumnya pada Rabu waktu AS, Ketua bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell akan memberikan testimoni di depan Kongres, sebagai bagian dari testimoni tengah tahunan tentang kebijakan moneter.

Investor akan menggali wawasan dari testimoni orang nomor satu The Fed tersebut baik terkait kebijakan suku bunga maupun moneter secara keseluruhan.

Chairman bank sentral AS tersebut menegaskan pendirian hawkishnya. Powell menyampaikan itu di depan Komite Layanan Keuangan DPR AS pada Rabu dan Kamis pekan ini (21-22 Juni).

Pengumuman tingkat inflasi Jepang per Mei akan mewarnai pasar Asia, termasuk Indonesia hari ini.

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal
Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada Kamis, IHSG menghapus kenaikan sehari sebelumnya dengan membentuk bearish marubozu candle.

Dengan kembali turun ke bawah level psikologis 6.700, IHSG turun ke bawah MA 20 (6.678) dan Fibonacci 23,6% (6.659).

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI turun ke 42,72.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), grafik MACD berada bersiap memotong garis sinyal dari atas.

Hari ini, IHSG berpotensi support terdekat di kisaran 6.637-6.619. Apabila menembus support tersebut, IHSG berpotensi kembali menguji support selanjutnya berupa Fibonacci 0% (6.562).

Adapun, resistance terdekat berada di area Fibonacci 23,6% (6.659).

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat