Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, IHSG Turun 0,08%

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
22 June 2023 12:22
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi I perdagangan siang ini, Kamis (22/6/23) melemah tipis 0,08% menjadi 6.697,09.

Terdapat 270 saham yang melemah, 231 saham menguat dan 228 saham tidak bergerak. Hingga istirahat siang sekitar 12,6 miliar saham terlibat yang berpindah tangan sebanyak 718 ribu kali. Selain itu, nilai perdagangan tercatat baru mencapai Rp. 3,94 triliun.

Berdasarkan catatan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitiv sebagian besar sektor melemah. Sektor Konsumen primer menjadi yang paling merugikan indeks, turun 0,83%.

Saham milik PT Astra International Tbk terpantau menjadi pemberat utama IHSG yang bergerak tertatih-tatih sebesar 5,81 indeks poin disusul PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dan PT Telkom Indonesia Tbk masing-masing di 3,83 dan 2,42 indeks poin.

Sementara itu, pada hari ini investor akan menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).

BI diproyeksi akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% pada bulan ini. BI juga diperkirakan belum akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Dari 13 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, semuanya memperkirakan BI akan menahan suku bunga di level 5,75%. Suku bunga deposit facility kini berada di posisi 5,00%, dan suku bunga lending facility sebesar 6,50%.

Suku bunga sebesar 5,75% sudah berlaku sejak Januari tahun ini. Kubu MH Thamrin sendiri sudah mengerek suku bunga sebesar 225 bps dari 3,50% sejak Agustus 2022 menjadi 5,75% pada Januari tahun ini.

Dari luar negeri, hari ini dan sebelumnya pada Rabu waktu AS, Ketua bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell akan memberikan testimoni di depan Kongres, sebagai bagian dari testimoni tengah tahunan tentang kebijakan moneter.

Investor akan menggali wawasan dari testimoni orang nomor satu The Fed tersebut baik terkait kebijakan suku bunga maupun moneter secara keseluruhan.

Chairman bank sentral AS tersebut menegaskan stance hawkishnya. Powell menyampaikan itu di depan Komite Layanan Keuangan DPR AS pada Rabu dan Kamis pekan ini (21-22 Juni).

Seperti diketahui, The Fed mempertahankan suku bunga acuan di level 5-5,25% pada rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada pekan lalu. Namun, Fed mengisyaratkan adanya kenaikan suku bunga dua kali.

"Hampir semua partisipan FOMC mengatakan akan lebih tepat untuk menaikkan suku bunga lebih tinggi lagi hingga akhir tahun" tutur Powell, dikutip dari CNBC International.
Pernyataan Powel langsung membuat indeks dolar menguat ke posisi 102,07. Posisi tersebut adalah yang terkuat sejak 11 Mei tahun ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Sesi I Hari Ini Turun Tipis, 268 Saham Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular