Tabungan Orang Kaya Turun, Ini Penjelasan OJK
Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat tabungan orang kaya masih mendominasi jumlah nominal simpanan bank umum per April 2023.
Akan tetapi tabungan nasabah kaya merosot sepanjang tahun berjalan atau year to date (ytd) per Maret 2023. Mengutip data LPS, tiering simpanan di atas Rp5 miliar anjlok 3,2% ytd.
Pada periode yang sama nominal tiering simpanan di bawah Rp100 juta turun 0,7% ytd. Kemudian diikuti dengan penurunan tiering simpanan nasabah di atas Rp100 juta sampai Rp200 juta sebesar 0,6% ytd.
Sementara itu, secara total dana pihak ketiga di perbankan turun 1,8% ytd menjadi Rp 8.057 triliun.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai hal tersebut merupakan hal yang wajar karena pertumbuhan DPK bergantung pada pertumbuhan kredit yang pada kuartal I/2023 cenderung melambat.
"Penurunan dari DPK ini masih hal yang normal," kata Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara dalam acara Power Lunch CNBC Indonesia, dikutip Rabu (21/6).
Mirza menjelaskan, ketika nasabah dalam hal ini bicara dunia usaha, dalam menarik kredit baru, dana tersebut tersimpan terlebih dahulu di rekening. Sementara, transaksi perbankan sangat berpengaruh pada pertumbuhan kredit. Jika pertumbuhan kredit melemah, maka akan berdampak pada DPK perbankan.
"Pola kuartalan di Indonesia memang kuartal I itu selalu lebih slow. Kalau aktivitas ekonomi lebih slow, akan permintaan kredit lebih slow," jelasnya.
Pada kuartal pertama, pertumbuhan kredit memang cenderung melambat alias belum bergairah. Bukan hanya Indonesia, perlambatan ekonomi juga dialami secara global.
"Aktivitas ekonomi baru awal tahun orang belum belanja produksi, (daya beli) orang masih lemah ditambah (harga komoditas) yang turun," pungkasnya.
(mkh/mkh)