Saham Konsumer Mulai Bangkit Lagi, Ada Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas saham konsumer non-rokok terpantau menguat pada perdagangan sesi I Rabu (16/5/2023), di tengah prospek cerahnya sektor konsumer pada tahun ini jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Per pukul 10:21 WIB, dari sepuluh saham konsumer food and beverage dan beberapa consumer goods, tujuh saham terpantau menguat, dua saham cenderung stagnan, dan satu saham melemah.
Berikut pergerakan saham konsumer pada perdagangan sesi I hari ini
Saham | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan |
Indofood Sukses Makmur | INDF | 7.300 | 2,10% |
Indofood CBP Sukses Makmur | ICBP | 11.325 | 1,12% |
Cisarua Mountain Dairy | CMRY | 4.290 | 0,70% |
Garudafood Putra Putri Jaya | GOOD | 464 | 0,43% |
Nippon Indosari Corpindo | ROTI | 1.290 | 0,39% |
Mayora Indah | MYOR | 2.670 | 0,38% |
Unilever Indonesia | UNVR | 4.310 | 0,23% |
Siantar Top | STTP | 7.900 | 0,00% |
Kino Indonesia | KINO | 1.495 | 0,00% |
Ultra Jaya Milk Industry | ULTJ | 1.820 | -1,36% |
Sumber: RTI
Duo saham Grup Indofood memimpin penguatan saham konsumer pada sesi I hari ini, di mana saham induk Grup Indofood yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) melonjak 2,1% ke posisi Rp 7.300/unit.
Sementara itu, anak usaha INDF yang juga menjadi produsen Indomie yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) berada di posisi kedua yang melesat 1,12% ke Rp 11.325/unit.
Akan tetapi, untuk saham produsen susu Ultra yakni PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk (ULTJ) menjadi satu-satunya saham konsumer yang terkoreksi pada sesi I hari ini, yakni ambles 1,36% menjadi Rp 1.820/unit.
Pada tahun ini, saham sektor konsumer diprediksi cerah karena ditopang oleh Pemilu yang biasanya membutuhkan banyak dukungan dari sektor konsumer.
Masa kampanye yang dimulai pada pertengahan November atau sekitar lima bulan lagi dapat menggerakan saham-saham konsumer, jika dilihat dari historikalnya menjelang Pemilu.
Selain itu, sektor consumer goods di tahun 2023 diprediksi akan positif didorong oleh mulai meningkatnya aktivitas dan konsumsi masyarakat. Perubahan Covid-19 dari pandemi menjadi endemi tentunya juga dapat menjadi katalis positif bagi sektor konsumer.
Selain itu, seiring dengan tren penurunan inflasi dan mobilitas masyarakat yang membaik juga dapat meningkatkan permintaan atau demand konsumsi.
Apalagi nantinya jika suku bunga Bank Indonesia (BI) dapat dipangkas, maka tentunya masyarakat juga dapat berleluasa untuk mengonsumsi barang-barang non-primer.
Untuk Grup Indofood, terutama saham INDF, pada Jumat mendatang, perseroan rencananya bakal menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).
Tidak menutup kemungkinan dalam RUPST tersebut akan memberikan informasi dividen untuk para pemegang saham INDF.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)