Market Commentary

Gara-gara Ini Saham Batu Bara RI Tiba-tiba Kembali Bergairah

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Rabu, 21/06/2023 09:37 WIB
Foto: REUTERS/Barbara Lewis

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas saham emiten batu bara terpantau bergairah pada perdagangan sesi I Rabu (21/6/2023), setelah beberapa hari terakhir cenderung mendatar. Melesatnya harga batu bara acuan dunia juga menjadi pendorongnya.

Per pukul 09:17 WIB, dari 20 saham batu bara RI, 15 saham terpantau menguat, tiga saham cenderung stagnan, dan dua saham terpantau melemah.

Berikut pergerakan saham emiten batu bara pada perdagangan sesi I hari ini.


SahamKode SahamHarga TerakhirPerubahan
Golden Eagle EnergySMMT8454,32%
Borneo Olah Sarana SuksesBOSS563,70%
TBS Energi UtamaTOBA4022,03%
Indika EnergyINDY1.9601,82%
Indo Tambangraya MegahITMG24.3001,57%
Harum EnergyHRUM1.4301,42%
Prima Andalan MandiriMCOL4.4701,13%
Bumi ResourcesBUMI1140,88%
Delta Dunia MakmurDOID3560,56%
Mitrabara AdiperdanaMBAP4.4100,46%
Adaro Energy IndonesiaADRO2.2800,44%
United TractorsUNTR23.2250,43%
Baramulti SuksessaranaBSSR3.3500,30%
Bukit AsamPTBA3.8600,26%
Bayan ResourcesBYAN15.1500,17%
ABM InvestamaABMM3.0000,00%
Atlas ResourcesARII1540,00%
Alfa Energi InvestamaFIRE660,00%
Adaro Minerals IndonesiaADMR800-0,62%
MNC Energy InvestmentIATA65-1,52%

Sumber: RTI

Saham PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) memimpin penguatan saham batu bara pada sesi I hari ini, yakni melonjak 4,32% ke posisi Rp 845/saham.

Selain itu, saham raksasa batu bara secara mayoritas juga menguat, di mana saham PT Indika Energy Tbk (INDY) menjadi saham raksasa batu bara yang penguatannya paling besar pada sesi I hari ini, yakni melesat 1,82% menjadi Rp 1.960/saham.

Setelah beberapa hari saham batu bara cenderung sideways, pada sesi I hari ini mulai kembali bangkit. Kenaikan harga batu bara acuan dunia juga menjadi pendorongnya.

Harga batu bara merangkak naik kemarin ditopang melonjaknya harga gas. Pada perdagangan Selasa kemarin, harga batu bara kontrak Juli di pasar ICE Newcastle ditutup melesat 1,32% di posisi US$ 134,55 per ton.

Penguatan kemarin memutus tren negatif pasir hitam yang ambruk 4,9% dalam dua hari perdagangan sebelumnya.

Harga batu bara menguat setelah harga gas melonjak. Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) terbang 10,92% kemarin ke 38,71 euro per mega-watt hour (MWh).

Batu bara adalah sumber energi alternatif bagi gas sehingga harganya saling mempengaruhi.

Kendati menguat, namun masih banyak sentimen negatif yang membayangi harga batu bara ke depan.

Pengiriman batu bara melalui Pelabuhan Newcastle, Australia, ada di level terendahnya dalam lima tahun terakhir karena gangguan cuaca dan persoalan tenaga kerja. Pengiriman Januari-Mei 2023 tercatat 53,2 juta ton, turun 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pengiriman pada Mei 2023 saja tercatat 11,7 juta ton atau turun 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Di lain sisi, perlambatan ekonomi China membuat permintaan batu bara cenderung turun.

Impor dari Asia diperkirakan mencapai 76,49 juta ton pada Juni, turun dibandingkan Mei yang tercatat 80,01 juta ton. Kendati melemah, jumlah impor batu bara Asia masih di level tertingginya sejak Januari 2017

Melemahnya harga batu bara global tercermin dari ambruknya harga batu bara Indonesia dan Australia, dua eksportir terbesar.

Harga batu bara Indonesia 4.200 kilocalories per kg (kcal/kg) tercatat US$ 52,4 per ton pada 16 Juni 2023 atau level terendahnya sejak April 2021.

Harga batu bara Australia 5.500 kcal/kg tercatat US$ 84,17 per ton atau terendah sejak Juli 2021.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat