Bareng Saham CFIN, Saham Aguan 'Sang Naga' Longsor 8 Persen

Redaksi, CNBC Indonesia
20 June 2023 17:24
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) anjlok nyaris 8 persen pada Selasa (20/6). Penurunan saham emiten yang baru berganti nama menjadi PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk tersebut bersamaan dengan amblesnya PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PANI ditutup merosot 7,99% ke posisi Rp1.555/saham. Nilai perdagangan saham PANI mencapai 27,76 miliar dan volume perdagangan 17,38 juta saham.

Penurunan saham PANI hari ini melanjutkan koreksi 4,52% pada Senin (19/5). Ini membuat saham PANI 'longsor' hingga minus 13,61% dalam sepekan.

PANI baru saja mengangkat taipan legendaris yang kerap disebut bagian dari 'Sembilan Naga', Sugianto Kusuma alias Aguan, sebagai direktur utama perusahaan.

Sosok pemilik perusahaan properti Agung Sedayu Group tersebut resmi menjadi bos PANI melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin (19/6).

Aguan menggantikan Prili Budi Pasravita Soetantyo sebagai Direktur Utama PANI yang sebelumnya.

Selain Prili, Fredyanto Oetomo juga terdepak dari jajaran Direksi PANI yang terbaru. Hanya Ipeng Widjoyo yang masih terdaftar sebagai Direktur PANI dalam hasil RUPST tersebut.

Sementara itu, Erick Tonny Tjandra keluar dari kursi Komisaris Utama dan digantikan oleh Susanto Kusumo. Selain dia, Surya Pranoto Budihardjo, dan Supriyatno juga masuk dalam daftar jajaran komisaris yang diganti.

Sebagai informasi, PANI dimiliki oleh PT Multi Artha Pratama (MAP) yang mengakusisi perusahaan pada 2021 dengan nilai transaksi Rp54,12 miliar.

Sementara, PT MAP sendiri diketahui dimiliki oleh PT Agung Sedayu dan PT Tunas Mekar Jaya dengan kepemilikan saham masing-masing sebesar 50%.

Pratama Abadi Nusa Industri pun resmi berganti nama menjadi PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. Adapun kode emiten perusahaan masih tetap, yakni PANI.

Sebelumnya, Pratama Abadi merupakan perusahaan pembuat kaleng untuk kemasan lem atau minyak. Pembuatan kaleng ini dibuat berdasarkan pesanan.

Kini, PANI memfokuskan diri menjadi salah satu pengembang properti di Jakarta Utara, tepatnya bertempat di Pantai Indah Kapuk 2.

Berbagi tempat dengan PANI di top losers, saham Grup Panin CFIN yang turun tajam 6,00% ke Rp470/saham.

Investor tampaknya kembali melakukan aksi ambil untung (profit taking) usai saham emiten yang sebagian sahamnya dimiliki investor kawakan Lo Kheng Hong (LKH) tersebut sempat reli 4 hari beruntun pada pekan lalu.

Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pada Jumat pekan lalu (16/6) LKH tercatat melego sebagian kecil kepemilikannya di saham CFIN, yakni sebanyak 573.000 saham. Kini, LKH masih menggenggam 203.371.700 (5,1%) saham CFIN.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Tunggu Kabar Penting The Fed, IHSG Tumbang ke Zona Merah

Next Article Dua Saham Lo Kheng Hong Jadi Top Losers, Kenapa Nih?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular