Analisis Teknikal

Loyo, IHSG Terancan Ditutup Merah dan Tak Happy Weekend

Putra, CNBC Indonesia
Jumat, 16/06/2023 13:10 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,44% menjadi 6.684,04 pada penutupan sesi I perdagangan siang ini, Jumat (16/6/2023).

Sebanyak 301 saham yang melemah, 202 saham menguat dan 213 saham tidak bergerak.

Hingga istirahat siang, sekitar 7,5 miliar saham terlibat yang berpindah tangan sebanyak 606 ribu kali. Selain itu, nilai perdagangan tercatat mencapai Rp 4 triliun.


Berdasarkan catatan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitiv mayoritas sektor melemah. Sektor Kesehatan menjadi yang paling bawah, turun 0,84%. Saham milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk terpantau menjadi pemberat utama IHSG sebesar 9,2 indeks poin.

IHSG terkoreksi meski mendapat suntikan positif dari kemenangan Wall Street pada perdagangan semalam. Bursa Wall Street akhirnya kembali kompak mengakhiri perdagangan di zona hijau. Indeks Dow Jones terbang 1,26% indeks Nasdaq melesat 1,15% sementara indeks S&P 500 melonjak 1,22%.

Investor perlu memperhatikan dampak kebijakan The Fed yang menahan suku bunga, tetapi tetap mengisyaratkan kenaikan ke depan.

Pidato Gubernur The Fed, Christopher J Waller, pada seminar ekonomi yang digelar oleh Norges Bank dan Dana Moneter Internasional (IMF) diharapkan memberikan sinyal lebih jelas mengenai kebijakan The Fed.

Selain itu, data sentimen konsumen AS bulan Juni akan mempengaruhi laju konsumsi masyarakat AS dan dampaknya terhadap inflasi. Bank sentral Jepang (BoJ) juga akan mengumumkan kebijakan moneternya yang menjadi perhatian publik, terutama dalam hal suku bunga ultra rendah dan inflasi yang meningkat.

Sentimen negatif datang dari berbagai negara yang memasuki resesi, termasuk Selandia Baru dan Uni Eropa. Selandia Baru resmi memasuki resesi setelah ekonominya terkontraksi 0,1% pada kuartal I-2023, menyusul koreksi sebesar 0,7% pada kuartal sebelumnya.

Selain itu, penelitian Eurostat menunjukkan bahwa sekitar 22% populasi Uni Eropa berisiko mengalami kemiskinan akibat inflasi tinggi setelah perang Rusia-Ukraina. Hari ini, Uni Eropa akan mengumumkan perhitungan final untuk inflasi Mei yang pada perhitungan awal mencapai 6,1%.

Analisis Teknikal

Foto: Putra
teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu 1 jam (hourly) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada sesi I, IHSG tak sanggup menembus resistance berupa Fibonacci 78,6% (6.727). IHSG juga turun ke bawah MA 20 (6.699) dan area Fibonacci retracement 61,8% (6.692).

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik 1 jam, posisi RSI turun ke 47,85.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), grafik MACD berada di bawah garis sinyal, dengan histogram yang berada di area negatif.

Pada sesi II, IHSG berpotensi ditutup di zona merah dengan menguji support terdekat di 6.668 (Fibonacci 50%). Sedangkan resistance terdekat berada di 6.692 (Fibonacci retraceent 61,8%).

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat