Market Commentary

Mayoritas Saham Batu Bara Ngacir Lagi, Ada yang Nyaris 9%

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Jumat, 16/06/2023 10:45 WIB
Foto: Tambang batubara Maules Creek Whitehaven Coal di New South Wales, Australia (Whitehaven Coal Ltd/Handout via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas saham emiten batu bara terpantau diperdagangkan di zona penguatan pada perdagangan sesi I Jumat (16/6/2023), seiring rebound-nya harga batu bara acuan dunia kemarin.

Per pukul 09:54 WIB, dari 20 saham batu bara RI, sepuluh saham terpantau menguat, empat saham cenderung stagnan, dan enam saham terpantau melemah.

Berikut pergerakan saham emiten batu bara pada perdagangan sesi I hari ini.


SahamKode SahamHarga TerakhirPerubahan
Bukit AsamPTBA3.9408,54%
Delta Dunia MakmurDOID3582,29%
Atlas ResourcesARII1551,97%
Borneo Olah Sarana SuksesBOSS521,96%
Bayan ResourcesBYAN16.1001,58%
Alfa Energi InvestamaFIRE711,43%
United TractosUNTR23.4001,08%
Indo Tambangraya MegahITMG24.4250,72%
TBS Energi UtamaTOBA4000,50%
Adaro Energy IndonesiaADRO2.3100,43%
ABM InvestamaABMM3.0700,00%
Harum EnergyHRUM1.4600,00%
Golden Eagle EnergySMMT8250,00%
Adaro Minerals IndonesiaADMR8200,00%
Mitrabara AdiperdanaMBAP4.590-0,43%
Indika EnergyINDY200-0,50%
Bumi ResourcesBUMI114-0,87%
Prima Andalan MandiriMCOL4.450-1,11%
Baramulti SuksessaranaBSSR3.440-1,15%
MNC Energy InvestmentIATA69-1,43%

Sumber: RTI

Saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memimpin penguatan saham batu bara pada sesi I hari ini, yakni melejit 8,54% ke posisi Rp 3.940/saham. Saham PTBA yang melesat ditopang oleh perseroan yang akan membagikan dividen jumbo yakni sebesar Rp 12,6 triliun atau 100% dari laba bersih perseroan.

Setelah pergerakan saham batu bara berbanding terbalik dengan pergerakan harga batu bara dalam beberapa hari terakhir, pada hari ini pergerakan saham batu bara kembali mengikuti pergerakan harga batu bara dunia.

Harga batu bara akhirnya menguat setelah empat hari terpuruk. Pada perdagangan Kamis kemarin, harga batu bara kontrak Juli di pasar ICE Newcastle ditutup melonjak 2,61% di posisi US$ 139,7 per ton.

Penguatan ini memutus tren negatif pasir hitam yang melemah pada Jumat pekan lalu hingga Rabu pekan ini. Dalam empat hari terakhir, harga batu bara sudah ambruk 5,8%.

Harga batu bara menguat lagi setelah China mencatat penurunan produksi serta ditopang kenaikan harga gas.

Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) melonjak 7,4% sehari dan 53% seminggu pada perdagangan kemarin menjadi 41,15 euro per mega-watt hour (MWh).

Lonjakan harga disebabkan oleh penutupan ladang gas di Groningen, Belanda, yang merupakan salah satu ladang gas penting di Eropa. Ladang gas ditutup akan ditutup mulai Oktober tahun ini karena ada kerusakan yang diakibatkan dari akumulasi gempa.

Batu bara adalah sumber energi alternatif bagi gas sehingga biasanya harganya saling mempengaruhi.

Harga batu bara juga naik setelah China memilih untuk menurunkan produksi batu bara untuk mengurangi pasokan di tengah melandainya permintaan. Langkah ini diharapkan bisa ikut membawa harga batu bara naik.

Produksi batu bara China mencapai 385,5 juta ton pada Mei, atau 12,44 juta ton per hari. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan produksi harian pada April yakni 12,72 juta ton.

Produksi batu bara China sudah mencapai 1,91 miliar ton pada Januari-Mei 2023 atau naik 4,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Utilisasi 442 tambang batu bara China turun ke 83,5% pada Mei, dari 85,2% pada April.

Pasokan yang memadai juga dilaporkan India. Di tengah tingginya permintaan listrik karena gelombang panas, India mengabarkan jika pasokan batu bara mereka naik 44% menjadi 110,58 juta ton per 13 Juni 2023.

Pasokan yang memadai diharapkan bisa mengurangi kekhawatiran banyak pihak akan risiko krisis listrik seperti tahun lalu.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat