IPO PHE: 10% Saham Akan Dilepas ke Publik

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Jumat, 16/06/2023 11:40 WIB
Foto: Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) akan terealisasi tahun ini.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengungkapkan, rencananya PHE bakal melepas 5%-10% saham dalam IPO tersebut. Artinya, porsi saham yang dilepas tersebut lebih rendah dari rencana awal yang disampaikan Direktur Utama PHE Wiko Migantoro di level 10-15%.

"Insya Allah. Di tahun ini kita lagi proses untuk mendapatkan persetujuan dari para kreditur saat ini," ujarnya saat ditemui di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (15/6).


Pahala mengungkapkan, dalam merealisasikan IPO PHE, pihaknya masih menunggu waktu yang tepat. Menurutnya, timing merupakan hal yang cukup penting untuk mendapatkan hasil yang optimal. Ia pun memastikan bahwa tidak ada pembatalan IPO PHE tahun ini.

"Ya yang namanya transaksi pasar modal memang harus tunggu waktu yang pas ya untuk melakukan hal tersebut dan untuk mendapatkan hasil yang optimal," jelasnya.

Selain itu, Pahala mengungkapkan, dalam pelaksanaan IPO PHE tidak menggandeng investor jangkar atau anchor investor. Pasalnya, struktur IPO untuk subholding hulu migas PT Pertamina (Persero) itu bakal berbeda dengan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang lebih awal melantai di pasar modal dengan menggaet sejumlah investor strategis.

"Tidak ada anchornya, strukturnya beda (dengan PGEO) ini betul-betul IPO," tegasnya.

Pahala menambahkan, terkait taget dana sebesar US$ 2 miliar, pihaknya belum dapat mengungkapkan lebih jauh.

Sejauh ini pihaknya telah menggandeng lembaga keuangan maupun perbankan domestik dan internasional seperti Citibank, JPMorgan Chase & Co, Credit Suisse, Mandiri Sekuritas hingga Danareksa sebagai penasihat atau advisor PHE sebelum melaksanakan IPO.

"Kalau target liat marketnya," pungkasnya.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Raih Laba Rp 23,64 Triliun, Telkom Bisa Setor Dividen Jumbo