Analisis Teknikal

The Fed Tahan Suku Bunga, Apa Kabar IHSG Hari Ini

Putra, CNBC Indonesia
15 June 2023 08:15
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,29% berakhir di level 6.699,71 pada penutupan sesi II perdagangan Rabu (14/6/23) melorot.

Transaksi pada Rabu melibatkan sekitar 21 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,34 juta kali. Selain itu, nilai perdagangan tercatat mencapai Rp9,3 triliun.

Sebanyak 279 saham yang melemah, 253 saham menguat sementara 206 lainnya stagnan.

Penurunan IHSG hari ini sekaligus melanjutkan pelemahan perdagangan pada Selasa ketika masih berada di zona psikologis 6.700 tepatnya 6.718,87.

Meski demikian, dalam lima hari perdagangan, IHSG masih terapresiasi 1,21%. Namun, secara year to date (ytd) indeks membukukan koreksi sebesar 2,20%.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitiv, sebagian besar sektor melemah dengan sektor Kesehatan menjadi yang paling merugikan indeks turun 1,4%.

Adapun lima saham dengan kapitalisasi raksasa yang menjadi laggard IHSG berdasarkan bobot indeks ponnya adalah sebagai berikut:

1. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (-9,6)

2. PT Bayan Resources Tbk (-7,7)

3. PT Bank Central Asia Tbk (-5,3)

4. PT Bank Mandiri Tbk (-4,7)

5. PT Telkom Indonesia Tbk (-3,6)

IHSG terkoreksi meski sentimen pasar global cenderung positif, terutama dari Amerika Serikat (AS). Dari AS, sentimen positif datang dari inflasinya yang kembali melandai.

Inflasi AS tercatat 4,0 % (year-on-year/yoy) pada Mei 2023, dari 4,9% (yoy) pada April. Inflasi tersebut adalah yang terendah sejak Maret 2021 atau lebih dari dua tahun terakhir.

Inflasi Mei juga lebih rendah dari ekspektasi pasar (4,1%).

Secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi AS juga melemah ke 0,1% pada Mei tahun ini, dari 0,4% pada April.

Sementara itu, inflasi inti, di luar kelompok volatil, tercatat 5,3% (yoy) yang merupakan rekor terendah sejak November 2021.

Inflasi yang turun tajam ini tak pelak langsung meningkatkan ekspektasi pasar mengenai segera melunaknya bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

The Fed menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu(14/6/2023). Hasilnya, Bank sentral Amerika Serikat tersebut memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,0-5,25%. Akan tetapi, The Fed mengisyaratkan masih akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali pada tahun ini.

Selain itu, hari ini, data neraca dagang RI per Mei juga akan ikut menghiasi pergerakan pasar dalam negeri.

Analisis Teknikal

JakartaFoto: Teknikal
Jakarta

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada Rabu, IHSG tak sanggup menembus resistance berupa area Fibonacci 38,2% (6.719). Namun, IHSG masih berada di atas MA 20 (6.683).

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI turun ke 48,47.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), grafik MACD berada di atas garis sinyal, dengan histogram yang masih di area positif.

Hari ini, IHSG kembali berpotensi bergerak mixed dan akan menguji support terdekat di 6.683 sebelum menentukan arah selanjutnya. Apabila berhasil bertahan di atas support tersebut, IHSG akan kembali menguji 6.719 (Fibonacci 38,2%).

Namun, apabila gagal, IHSG akan kembali melemah dan menguji support selanjutnya di 6.659 (Fibonacci 23,6%).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

 


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular