Garap Proyek IKN, WIKA Pertegas Konsep Ramah Lingkungan
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) ikut terlibat dalam pembangunan konektivitas di Ibu Kota Nusantara (IKN). Saat ini, total kontrak yang diperoleh WIKA Group di IKN mencapai Rp 3,48 triliun.
Beberapa proyek yang digarap seperti pembangunan Jalan Tol IKN Segmen KKT Kariangau-SP. Tempadung dan Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur. Kedua proyek ini dibangun dalam rangka mendukung konektivitas di Ibu Kota Negara.
Pembangunan Jalan tol Segmen 3B KKT Kariangau-SP. Tempadung ini membentang sepanjang 7,3KM menghubungkan antara wilayah Kota Balikpapan-Kabupaten Penajam Paser Utara. Jalan tol ini merupakan bagian dari Jaringan Jalan Tol Menunjang IKN di Provinsi Kalimantan Timur yang diharapkan dapat memangkas waktu tempuh dari Balikpapan menuju kawasan inti IKN dari sekitar 2 jam menjadi 30 menit.
Dalam pembangunannya, WIKA yang tergabung dalam KSO bersama PP-JAKON dengan total pekerja lebih dari 400 pekerja mengerjakan proyek tersebut hingga mencapai progress 24%. Tidak hanya itu, WIKA juga menargetkan fase pengaspalan dapat dilakukan pada kuartal 4-2023.
Sementara itu, progress proyek Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur telah mencapai 31%. Proyek ini membentang sepanjang 3,27KM di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara dan dikerjakan oleh WIKA-BBP-SPT KSO dengan total pekerja lebih dari 500 pekerja.
Tidak hanya itu, proyek jalan Sumbu Timur juga akan disertai dengan Multi-Utility Tunnel (MUT) untuk menampung semua jaringan pipa air hingga fiber optik dan kabel listrik di IKN. MUT bertujuan agar pemasangan jaringan kabel tidak lagi dilakukan di atas permukaan tanah sekaligus memudahkan perawatan terhadap jaringan-jaringan yang terpasang.
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito menyampaikan perusahaan mengedepankan aspek lingkungan dalam pembangunan proyek di IKN. Salah satu upaya WIKA terhadap pelestarian lingkungan diwujudkan dengan melaksanakan reboisasi serta penyediaan area persemaian di proyek Jalan Tol KKT Kariangau-Simpang Tempadung untuk pohon-pohon yang akan ditanam di IKN.
"WIKA berupaya untuk meminimalisir dampak lingkungan yang berpotensi muncul dari adanya pembangunan proyek dan siap untuk mendukung Kementerian PUPR dalam program penghijauan di sepanjang lokasi proyek," ungkap Agung dalam siaran pers, dikutip Rabu (14/6/2023).
WIKA juga bekerja sama dengan bank sampah lokal untuk mengelola sampah yang dihasilkan di proyek Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur. Dengan kerja sama tersebut, kata Agung, limbah semen cucian mixer akan disalurkan ke biopori residu untuk digunakan kembali sebagai pengerasan jalan akses ke proyek.
Selain itu, limbah juga dipisahkan berdasarkan kategorinya untuk dapat diolah. Setelah 8 minggu, kompos terbentuk dari lubang biopori dipanen dan diaplikasikan pada vegetasi sekitar lokasi proyek.
"Kami tentu berharap pembangunan akan berlangsung dengan baik sehingga bisa segera rampung dan dapat mendukung keberlanjutan pembangunan IKN," ujar Agung.
(rah/rah)