HM Sampoerna Bagi Dividen Rp6,36 T, Cek Jadwalnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) sepakat bagikan dividen tunai tahun buku 2022 sebesar Rp6,36 triliun. Besaran nilai pembagian dividen per saham sebesar Rp54,7.

Besaran dividen tersebut setara lebih 100% dari laba tahun buku 2022 perusahaan yang tercatat sebesar Rp6,32 triliun.

Keputusan pembagian dividen ini disepakati para pemegang saham HMSP pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang diselenggarakan 9 Juni 2023 lalu.

Baca: BEBS Dibanting ke ARB 19 Kali, Harganya Makin Miris

Mengutip keterbukaan informasi, recording date jatuh pada tanggal 21 Juni, dan tanggal pembayaran dividen tunai jatuh pada tanggal 27 Juni mendatang.

Berikut jadwal lengkap pembagian dividen HMSP tahun buku 2022.

Pengumuman Hasil Rapat di situs Bursa Efek Indonesia - 13 Juni 2023

Akhir Periode Perdagangan Saham Dengan Hak Dividen (Cum Dividen)

• Pasar Regular dan Pasar Negosiasi - 19 Juni 2023

• Pasar Tunai - 21 Juni 2023

Awal Periode Perdagangan Saham Tanpa Hak Dividen (Ex-Dividend)

• Pasar Regular dan Pasar Negosiasi - 20 Juni 2023

• Pasar Tunai - 22 Juni 2023

Tanggal Daftar Pemegang Saham Yang Berhak atas (Recording Date) - 21 Juni 2023

Tanggal Pembayaran Dividen Tunai - 27 Juni 2023

Baca: Baru IPO KLAS Sudah 2 Kali ARB, Kok Bisa?

Adapun berdasarkan laporan keuangan, laba bersih HM Sampoerna turun 11,4% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 6,32 triliun per akhir tahun 2022.

Kontras dengan penjualan bersih yang tumbuh 13,2% yoy menjadi Rp 111,21 triliun. Capaian ini ditopang oleh peningkatan penjualan sigaret kretek mesin yang tumbuh 11,2% menjadi Rp 72,572 triliun.

Senada, penjualan sigaret kretek tangan terkerek 18,8% yoy menjadi Rp27,199 triliun. Akan tetapi, penjualan sigaret putih mesin menyusut 1,5% yoy menjadi Rp9,281 triliun.

Sementara itu beban pokok penjualan membengkak 14,6% yoy menjadi Rp 94,053 triliun, karena pita cukai naik 13,8% yoy menjadi Rp74,591 triliun. Kemudian, bahan baku naik 6,8% yoy menjadi Rp 8,3 triliun.

(Zefanya Aprilia/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sampoerna Nyuntik Perusahaan Properti Rp191 M, Mau Ngapain