IHSG Dibuka Hijau Mengekor Pesta Pora Wall Street
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari kedua minggu ini, Selasa (13/6/23), dibuka menguat tipis 0,02% menjadi 6.723,86. Pelaku pasar di Indonesia perlu memperhatikan beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan pasar saham baik dari dalam maupun luar negeri.
Pada pukul 09.03, IHSG masih menguat 0,19% ke level 6.735,46. Perdagangan menunjukkan terdapat 178 saham naik, 139 saham turun sementara 235 lainnya mendatar.
Perdagangan juga mencatatkan sebanyak 881 juta saham terlibat dengan nilai perdagangan baru mencapai Rp 385 miliar.
Sentimen positif yang diharapkan berasal dari luar negeri adalah pesta pora Wall Street yang berlanjut dan ekspektasi kebijakan The Federal Reserve (The Fed). Bursa utama Wall Street melanjutkan pestanya kemarin. Ketiga bursa utama mereka mengakhiri perdagangan di zona hijau dengan kinerja impresif. Kinerja sektor teknologi dan digital di Wall Street yang impresif diharapkan juga dapat mempengaruhi emiten sektor yang sama di Indonesia.
Ekspektasi melunaknya kebijakan The Fed diharapkan dapat mendatangkan aliran modal ke pasar keuangan dalam negeri. Ekspektasi ini didorong oleh harapan pemeliharaan suku bunga acuan yang kencang, yang berpotensi menguatkan nilai tukar rupiah setelah sebelumnya melemah. Sentimen pasar mengenai ketidakpastian global dan tren suku bunga tinggi juga diharapkan mereda jika The Fed mempertahankan suku bunga.
Rilis data inflasi AS untuk Mei 2023 juga menjadi faktor penting dari luar negeri yang dapat mempengaruhi pasar saham Indonesia. Pelaku pasar memperkirakan penurunan inflasi AS menjadi 4,1% (YoY) pada Mei 2023 dari sebelumnya 4,9% pada April. Tingkat inflasi AS masih jauh dari target The Fed yang berada di kisaran 2%.
Di dalam negeri, investor perlu memperhatikan data Survei Penjualan Eceran April 2023 yang akan diumumkan oleh Bank Indonesia (BI). Data penjualan eceran pada bulan April, yang merupakan bulan Ramadhan, menjadi perhatian karena biasanya mengalami lonjakan tajam. Penjualan eceran merupakan indikator penting untuk melihat perkembangan belanja masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.
Lelang tujuh seri Surat Berharga Negara (SBN) yang akan dilakukan oleh pemerintah Indonesia juga perlu diperhatikan. Diharapkan adanya penawaran asing yang meningkat pada lelang tersebut.
Selain itu, pembahasan belanja prioritas untuk tahun depan oleh Badan Anggaran DPR dan pemerintah, termasuk pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dan belanja subsidi, menjadi perhatian.
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan berada di kisaran 6636-6789 oleh analis pasar dan CEO PT YUGEN Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya. William juga menekankan bahwa potensi pergerakan IHSG masih didorong oleh momentum musim bagi dividen dari emiten yang terdaftar di pasar modal Indonesia.
Para pelaku pasar perlu mengikuti sentimen penting baik dari dalam negeri maupun luar negeri serta mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul dalam memantau perkembangan pasar saham.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
(fsd/fsd)