Gak Hanya RI, Kredit Bank-Bank Singapura Juga Loyo! Ada Apa?

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
08 June 2023 13:40
Termahal di Asia! Rata-rata Harga Rumah Singapura Rp 17,9 M
Foto: Infografis/ Termahal di Asia! Rata-rata Harga Rumah Singapura Rp 17,9 M/ Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank-bank Singapura tengah dibanjiri simpanan kas namun sedikit pilihan untuk menyebarkannya karena tren meminjam yang lesu. Di situasi ini, Otoritas Moneter Singapura (MAS) menjadi salah satu solusi.

Masalah ini disorot pada bulan Mei lalu ketika kepala eksekutif DBS Group Holdings Piyush Gupta mengatakan selama panggilan analis, bahwa bank telah meminjamkan MAS S$30 miliar (Rp331,51 triliun). Sebab, pihaknya tidak menemukan cukup peluang untuk menyalurkan uang itu.

Surplus likuiditas menjadi bukti bagaimana Singapura telah diuntungkan orang kaya Asia yang mengalihkan uang mereka ke bank di sana, yang dianggap aman. Bahkan para nasabah di negara kota itu berbondong-bondong mengunci suku bunga tinggi pada deposito tetap.

Sementara, prospek pertumbuhan penyaluran kredit dari pemberi pinjaman lokal lebih lemah karena ketidakpastian ekonomi global.

Sedangkan di Jepang, bank-bank menggenggam likuiditas surplus bernilai triliunan dolar. Lantas, bank-bank di sana tengah mencari invedstasi dengan yield yang lebih tinggi. Meskipun beberapa dari mereka telah berubah menjadi hati-hati belakangan ini.

Bank-bank di India, sebaliknya, mencoba memenuhi permintaan pinjaman yang tinggi selama satu dekade dengan mengumpulkan deposito.

"Bank tidak secara aktif mengumpulkan simpanan nasabah hanya untuk memarkirnya di bank sentral sebagai strategi bisnis," kata Willie Tanoto, direktur tim lembaga keuangan Fitch Ratings, dikutip dari The Strait Times, Kamis (8/6/2023).

Ia mengatakan kemungkinan beberapa bank telah melihat lebih banyak aliran simpanan yang masuk ketimbang yang dapat segera mereka gunakan untuk peluang aset yang disesuaikan dengan risiko. Dari perspektif hasil, kata Tanoto, meminjamkan kepada nasabah biasanya akan lebih bermanfaat daripada menyimpan dana di bank sentral.

Fasilitas tetap MAS menerima simpanan dalam semalam dengan imbal hasil antara 2,7% persen hingga 4% tahun ini. Sementara pinjaman dapat berkisar dari 3% tinggi untuk hipotek hingga lebih dari 27% pada kartu kredit.

Menurut juru bicaranya, DBS memegang tagihan MAS, tagihan perbendaharaan pemerintah, dan meminjamkan dana surplus jangka pendek kepada MAS dalam kegiatan bisnis normal.

Pemberi pinjaman terbesar di Asia Tenggara itu mengatakan simpanan telah terangkat oleh kemampuan digitalnya dan melarikan diri ke tempat yang aman dalam beberapa tahun terakhir, terutama selama pandemi Covid-19.

Total simpanan DBS naik 31% menjadi $529 miliar antara Desember 2019 dan Maret 2023, melampaui kenaikan total pinjaman sebesar 16% menjadi $417 miliar, menurut juru bicara tersebut.


(Zefanya Aprilia/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Layanan DBS Singapura Eror! Nasabah Ngamuk, Sanksi Jatuh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular