
Saham NETV Ngegas Lagi, Gegara Isu Mau Dicaplok FILM?

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten media dan hiburan yakni PT Net Visi Media Tbk (NETV) terpantau melesat dan sudah menyentuh auto reject atas (ARA) pada perdagangan sesi I Kamis (8/6/2023).
Per pukul 10:24 WIB, saham NETV terpantau melejit 9,62% ke harga Rp 171/saham. Bahkan, saham NETV sudah menyentuh ARA sejak awal perdagangan sesi I hari ini.
Saham NETV sudah ditransaksikan sebanyak 286 kali dengan volume sebesar 8,74 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 1,49 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 4,01 triliun.
Hingga pukul 10:24 WIB, di order bid atau beli, terdapat 101.269 lot antrian di harga Rp 171/saham atau sekitar Rp 1,7 miliar, sekaligus menjadi antrian beli terbanyak pada sesi I hari ini.
Namun di order offer atau jual, belum ada antrian yang tertera kembali, menandakan bahwa saham NETV sudah menyentuh ARA.
Melesatnya saham NETV terjadi di tengah isu bahwa saham perfilman milik Manoj Punjabi yakni PT MD Pictures Tbk (FILM) berencana mengakuisisi saham NETV.
Hal ini dilakukan seiring FILM menggelar Penambahan Modal dengan Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue. Hanya saja, belum diketahui dengan detail mengenai rumor tersebut dan apakah rumor tersebut benar-benar akan terjadi.
Isu tersebut bukan baru menggerakan saham NETV pada sesi I hari ini, melainkan sejak sesi II pada perdagangan Rabu kemarin.
Pada akhir perdagangan sesi II kemarin, saham NETV terpantau ditutup melejit 9,86%. Bahkan sebelum isu tersebut berhembus di pasar, saham NETV sejatinya sudah menghijau sejak Senin awal pekan ini.
Dalam sepekan terakhir, saham NETV sudah melesat hingga 20,42%, sedangkan dalam sebulan terakhir saham NETV melonjak 16,33%. Namun sepanjang tahun ini, saham NETV masih terkoreksi hingga 20,83%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham NETV ARB, Gegara Rumor Akuisisi Dibantah?