Duh! China Masih Bakal Jadi Beban Rupiah

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
Kamis, 08/06/2023 08:40 WIB
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia kembali lagi melemah, terpantau pada akhir perdagangan Rabu (7/6/2023) rupiah turun 0,13℅ ke posisi Rp 14.875/US$ di pasar spot.

Walaupun begitu, rupiah masih mencatatkan penguatan 0,87%, dan masih menguat 4,56% secara tahunan.

Data dari China menjadi penyebab rupiah melemah kembali. Impor China dilaporkan anjlok 4,5% pada Mei. Dengan demikian, sudah tiga bulan beruntun impor negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini mengalami kontraksi.


Artinya, aktivitas perdagangan di China tetap memburuk, meskipun pembatasan Covid-19 telah dicabut. Ini menjadi pertanda aktivitas ekspor dari Indonesia berisiko menurun.

Di sisi lain, dari Amerika Serikat (AS) pelaku pasar masih menanti klaim pengangguran secara minggu yang akan rilis nanti malam. Klaim pengangguran diprediksi turun lagi dan akan menjadi pelengkap data pasar tenaga kerja AS yang tetap kuat.

Data pasar tenaga turut menjadi perhatian karena potensi mempengaruhi kebijakan Fed dalam FOMC bulan ini.

Akan tetapi, ada kabar baik dimana probabilitas suku bunga ditahan sudah menjadi
dominan menjadi 74℅ oleh pemeringkat FedWatch. Apabila memang the Fed mulai dovish, ini bisa menjadi katalis penguatan rupiah walaupun China masih jadi pemberat.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal dalam basis waktu per jam, penguatan rupiah selama Juni ini masih tertahan support rata-rata pergerakan atau moving average selama 20 hari (MA20) di posisi Rp14/875/US$.

Bertepatan dengan MA50 di Rp14.925/US$ ini menjadi area resistance terdekat yang paling potensial diuji. Saat ini posisi rupiah lebih dekat dengan support di Rp14.860/US$ yang terlihat dari horizontal line dan sudah diuji beberapa kali dalam tiga hari perdagangan.

Apabila posisi support tersebut tersentuh, kecenderungan harga biasanya akan memantul artinya ada kemungkinan pembalikan arah rupiah kembali melemah ke resistance selama support terdekat belum bisa ditembus.

Foto: Refinitiv
Pergerakan rupiah terhadap dolar AS

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonsia.com


(tsn/tsn)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pasar Tertekan, Posisi RI dalam Gejolak Global Jadi Perhatian