Laba Naik 26%, Emiten Ini Kok Nggak Bagi Dividen?
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten penjual perkakas dan alat rumah tangga merek Nankai, PT Rohartindo Nusantara Luas Tbk. (TOOL) memutuskan untuk tidak membagikan dividen tunai dari laba bersih tahun buku 2022 yang sebesar Rp 13,75 miliar
Direktur Utama Rohartindo Nusantara Luas Ronald Hartono Tan mengatakan produk utama TOOL yang menjadi motor utama pendapatan diantaranya, perkakas, peralatan rumah tangga, dan koper. Perseroan optimistis dapat meningkatkan omzet seiring dengan pemulihan ekonomi dan kembalinya aktivitas masyarakat.
"TOOL berencana melakukan pertumbuhan pada tahun 2023 melalui 3 segmen usaha dengan memperluas distributor maupun reseller di wilayah Indonesia bagian timur," ujarnya keterangan tertulis, Rabu (7/6).
Sepanjang tahun 2022, TOOL mencatatkan laba bersih Rp 13,75 miliar, naik 26,26% secara tahunan dari Rp 10,8 miliar pada 2021. Laba perseroan positif meskipun pendapatan terkoreksi 8,19% menjadi Rp 102,3 miliar dari Rp 111,44 miliar pada 2021.
Rinciannya, penjualan koper TOOL melesat 608,6% year on year (YoY) menjadi Rp 22,76 miliar dari sebelumnya Rp 3,21 miliar pada 2021. Sementara itu, penjualan perkakas terkoreksi 29,4% YoY menjadi Rp 67,17 miliar dari Rp 95,16 miliar pada tahun sebelumnya, dan perabotan rumah tangga senilai Rp 12,36 miliar, turun 5,4% YoY dari sebelumnya Rp 13,07 miliar.
Dari sisi volume, penjualan koper mencapai 3.681 unit pada 2022, penjualan perkakas 1.798.738 (1,79 juta) unit, dan peralatan rumah tangga 177.843 unit.
Namun demikian, perseroan berhasil menekan beban sehingga membukukan laba kotor Rp 40,78 miliar pada 2022, naik 16% YoY dari sebelumnya Rp 35,15 miliar.
Jumlah aset TOOL mencapai Rp 197,47 miliar pada 2022, naik dari Rp 134,79 miliar pada 2021. Pertumbuhan aset didorong peningkatan ekuitas menjadi Rp 162,24 miliar dari sebelumnya Rp 102,19 miliar. Liabilitas TOOL hanya naik tipis menjadi Rp335,22 miliar pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya Rp32,59 miliar.
Sementara, laba bersih pada kuartal I 2023 naik 48,37% menjadi Rp 3,56 miliar dari Rp 2,4 miliar per Maret 2022. Capaian tersebut didorong oleh pendapatan Rp 28,41 miliar, naik 40,24% YoY dari Rp 20,25 miliar per Maret 2022.
Ketiga segmen usaha TOOL cenderung membukukan pertumbuhan, yaitu bisnis perkakas senilai Rp 16,92 miliar (Rp 14,26 miliar per Maret 2022), tas koper Rp 9,21 miliar (Rp 2,84 miliar per Maret 2022), dan perabot rumah tangga Rp 2,27 miliar (Rp 3,14 miliar per Maret 2022).
Pertumbuhan pendapatan turut menopang laba kotor TOOL menjadi Rp 11,62 miliar pada kuartal I/2023, naik 38,81% YoY dibandingkan Rp 8,37 miliar.
(rob/ayh)