Inflasi Terus Melandai, Rupiah Bisa Terus Ngegas?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Rabu, 07/06/2023 08:08 WIB
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan pada perdagangan Selasa (6/6/2023) mencatatkan kinerja yang cukup positif. Rupiah diketahui menguat lagi 0,2% melawan dolar Amerika Serikat (AS) menjadi Rp14.855/US$ di pasar spot. Dengan demikian, rupiah sudah menguat 1% sejak awal Juni ini.

Penguatan rupiah terjadi karena perbaikan fundamental, sehingga prospek ke depan masih akan menunjukkan penguatan.

Dari dalam negeri, perbaikan data makro terlihat dari Inflasi IHK pada periode Mei 2023 berhasil melandai ke 4%, lebih baik daripada ekspektasi pasar yang proyeksi turun ke 4,22% dari bulan sebelumnya di 4,33% secara tahunan (yoy), melansir dari Badan Pusat Statistik (BPS).


Sementara inflasi inti melandai ke 2,66% YoY, sudah berada dalam rentang target Bank Indonesia (BI) di 3% +/- 1%. Hal ini memungkinkan BI tetap menahan suku bunga agar prospek pertumbuhan ekonomi terakselerasi dengan baik.

Di sisi lain, pelaku pasar saat ini cenderung wait and see terkait kebijakan the Fed pada 13-14 Juni mendatang. Berdasarkan lembaga pemeringkat FedWatch, probabilitas suku bunga ditahan sudah menjadi dominan mencapai 74,8%, hal ini bisa menjadi sinyal bahwa kemungkinan pengetatan Fed akan segera berakhir meskipun pasar tenaga kerja di AS masih ketat.

Melansir Reuters, Analis Goldman Sachs juga sependapat "Dengan siklus pengetatan Fed yang kemungkinan akan berakhir, inflasi utama yang menurun, dan rupiah yang lebih stabil. Kami terus memperkirakan Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang"

Teknikal Rupiah

Secara teknikal dalam basis waktu per jam, rupiah sudah berhasil menguat menembus rata-rata pergerakan harga selama 20 hari, 50 hari, dan 100 hari (Moving average/MA 20, MA 50, dan MA100). Bertepatan dengan MA50, posisi Rp14.900/US$ saat ini menjadi resistance terdekat yang paling potensial diuji.

Grafik: Rupiah (USD/IDR) 1 Jam 
Foto: Refinitiv 

Posisi rupiah saat ini sudah semakin mendekati MA 200 sebagai support terdekat di Rp14.815/US$. Penguatan rupiah masih potensi terjadi apabila rupiah mampu menembus support tersebut.

Namun perlu diantisipasi volatilitas di pasar masih bisa menekan pelemahan rupiah, apabila harga kembali bergerak menguji resistance potensi bisa memicu pembalikan arah dalam jangka pendek.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS