Pertamina Hulu Energi Jadi IPO di Juni? Ini Kabar Terbarunya

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
06 June 2023 10:30
Tim PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus melakukan pengeboran sumber minyak Blok Rokan, Riau dalam mencapai target 161 sumur baru periode Agustus hingga Desember 2021.
Foto: Pertamina Hulu Rokan Potong Waktu Pengeboran Lebih Cepat (Foto: ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih mengkaji waktu pelaksanaan atas aksi korporasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk melantai di bursa saham melalui Initial Public Offering (IPO).

Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengatakan pihaknya hingga saat ini masih mengkaji kondisi pasar terkait rencana Subholding Upstream Pertamina tersebut melantai di bursa saham. Adapun rencana IPO sendiri sebelumnya direncanakan dapat terlaksana pada Juni ini.

"Saat ini mungkin masih kita review kondisinya seperti apa di market, kita memang betul-betul berharap bahwa pelaksanaan IPO kan baik, jadi kita terus berdiskusi dari pihak OJK dan bursa efek untuk melihat kemungkinan melakukan IPO di PHE," kata Pahala di Gedung DPR RI Jakarta, Senin (5/6/2023).

Meski IPO masih dalam tahap pengkajian, Pahala memastikan bahwa dari segi pendanaan, PHE masih kuat untuk menjalankan sejumlah penugasan. Salah satunya yakni aksi pengambilalihan hak partisipasi Shell di Blok Masela sebesar 35%.

"Cukup (dana), Masela sendiri kan belum akan dikerjakan sekarang. Kita masih menunggu adanya pelaksanaan FID yang juga belum akan dilaksanakan sekarang dan juga kalaupun kalau kita masuk ke sana ini masih dalam tahap diskusi ya," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membeberkan alasan dibalik pentingnya PT Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk melantai ke bursa saham. Hal ini dilakukan supaya perusahaan mendapatkan sumber pendanaan untuk kegiatan pencarian cadangan minyak baru.

Menurut Erick, pencarian dana melalui IPO untuk kegiatan eksplorasi dilakukan mengingat perusahaan migas pelat merah ini mempunyai keterbatasan pendanaan. Di sisi lain, kebutuhan impor untuk minyak mentah dan Bahan Bakar Minyak (BBM) setiap tahunnya terus mengalami peningkatan.

"Artinya BBM kebutuhannya makin tinggi. Nah artinya apa? Kalau Pertamina tidak bisa memaksimalkan produksinya karena kekurangan uang, ini kan momentum yang nanti tidak datang dua kali, apalagi sekarang teknologi sumur tua itu makin hari makin canggih, itulah kenapa kita dorong Pertamina itu untuk mencari dana," ujar Erick saat ditemui usai acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2023, dikutip Rabu (1/3/2023).

Ia pun berharap dengan adanya kegiatan pengeboran sumur eksplorasi maupun pengembangan dapat meningkatkan produksi migas Pertamina. Apalagi Pertamina juga pernah mempunyai cerita sukses di Blok Rokan, meski sempat mengalami kegagalan di Blok Mahakam lantaran transisinya yang kurang begitu mulus.

"Nah kita harapkan sumur sumur tua lain segera dieksplorasi apakah tadi yang Pertamina apakah yang dari private sektor, sekarang kan banyak juga yang menghasilkan minyak dari private sektor dan sudah go public juga, jadi jangan dibunyikan sebagai ini liberalisasi. Kalau liberalisasi apa yang private sektor boleh kenapa kita ga boleh?," tuturnya.

Aksi korporasi PHE ini dikabarkan untuk menghimpun dana setidaknya Rp 20 triliun atau setara US$ 1,36 miliar.

Menurut sumber Reuters, IPO tersebut akan dilaksanakan pada bulan Juni. Jika terlaksana, IPO PHE ini akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara sepanjang tahun ini.

Adapun, Pertamina Hulu juga dikabarkan berencana bakal menjual 10% - 15% saham dalam penawaran tersebut.

Citigroup, Credit Suisse, dan JPMorgan adalah pemegang buku bersama IPO, bersama dengan BRI Danareksa dan Bank Mandiri dari Indonesia, menurut term sheet yang dilihat oleh Reuters pada bulan Maret 2023.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Buka-bukaan Alasan di Balik Pentingnya IPO PHE

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular