Binance & CZ Diduga Gelapkan Dana Pengguna, Dituntut SEC
Jakarta, CNBC Indonesia - Binance, beserta bosnya dituntut oleh pengawas keuangan AS, yang menduga bursa kripto terbesar di dunia itu menghasilkan miliaran dolar selagi menempatkan dana investor pada aset dengan risiko yang signifikan.
Dalam pengajuan pengadilan, Komisi Bursa AS (Securities and Exchange Commission/SEC) menuduh Binance mencampurkan "miliaran dolar" dana pelanggan dan secara diam-diam mengirimkannya ke perusahaan terpisah yang dikendalikan oleh pendiri dan kepala eksekutifnya, Changpeng Zhao.
"Kami menduga Zhao dan entitas Binance tidak hanya mengetahui aturan mutlaknya, tetapi mereka juga secara sadar memilih untuk menghindarinya dan membahayakan pelanggan dan investor mereka," kata Gurbir Grewal, direktur divisi penegakan hukum SEC, dikutip dari Guardian, Selasa (6/6/2023).
Dalam pengaduannya yang diajukan pada hari Senin di pengadilan distrik federal di Washington, SEC menambahkan: "Tergugat telah memperkaya diri mereka sendiri dengan miliaran dolar AS sambil menempatkan aset investor pada risiko yang signifikan." Pengaduan itu menduga bahwa antara Juni 2018 dan Juli 2021, Binance memperoleh pendapatan setidaknya US$ 11,6 miliar (Rp172,33 triliun), yang mana sebagian besar berasal dari biaya transaksi.
Kemudian, SEC juga menduga menuduh bahwa, sementara Zhao dan Binance secara terbuka mengklaim bahwa pelanggan AS dilarang bertransaksi di Binance.com, mereka menyalahgunakan kuasa mereka untuk untuk secara diam-diam mengizinkan pelanggan kaya AS untuk melanjutkan perdagangan di Platform Binance.com.
Adapun 13 tuntutan perdata telah diajukan terhadap Zhao, Binance Holdings dan dua entitas terkait Binance lainnya, BAM Trading Services dan BAM Management US Holdings. SEC mengatakan Binance dan BAM mengoperasikan platform Binance.US, yang telah dibuat untuk pelanggan AS setelah platform utama Binance keluar dari pasar AS pada tahun 2019.
SEC menduga bahwa, sementara Zhao dan Binance secara terbuka mengklaim bahwa Binance.US dibuat sebagai platform perdagangan terpisah dan independen untuk investor AS, mereka diam-diam mengendalikan operasi platform Binance.US di belakang layar.
SEC menduga bahwa Zhao dan Binance dapat menggabungkan atau mengalihkan aset pelanggan "sesuka mereka" termasuk ke entitas yang dikendalikan Zhao yang disebut Sigma Chain. Regulator mengklaim bahwa Sigma juga terlibat dalam "perdagangan manipulatif" yang secara artifisial meningkatkan volume perdagangan di Binance.US.
SEC juga menuduh Binance dan BAM Trading mengoperasikan bursa efek yang tidak terdaftar, broker-dealer dan lembaga kliring, serta penawaran dan penjualan aset crypto yang tidak terdaftar termasuk stablecoin Binance USD, token digital yang nilainya dipatok ke dolar Amerika. Zhao dituduh sebagai "orang pengendali" untuk operasi bursa yang tidak terdaftar.
Pengaduan SEC menuduh bahwa Zhao mengarahkan Binance untuk menyembunyikan akses pelanggan kaya AS di Binance.com. Dalam salah satu bukti yang dilampirkan dalam gugatan, kepala kepatuhan Binance mengirim pesan kepada seorang kolega yang mengatakan: "Kita beroperasi sebagai bursa efek tanpa izin di AS." Selain itu dalam gugatan yang sama, CCO Binance dikutip mengatakan: "Kami tidak ingin [Binance.com] diatur."
Seorang juru bicara Binance mengatakan: "Kami ingin memperjelas bahwa meskipun kami menangani dugaan dalam keluhan SEC dengan serius, dugaan-dugaan tersebut tidak boleh menjadi subjek dalam tindakan penegakan hukum SEC, apalagi dalam waktu yang dipercepat. Hal ini tidak bisa dibenarkan."
John Stark, mantan pejabat senior SEC dan dosen senior di fakultas hukum Universitas Duke, mengatakan SEC telah "sangat agresif" terhadap industri crypto baru-baru ini, setelah mengumumkan ada lebih dari 30 tindakan penegakan hukum terkait cryptocurrency sejak 2022. Stark menambahkan bahwa pengaduan berisi "tuduhan pedas" termasuk bukti bahwa tindakan Binance "dirancang untuk menghindari pengawasan peraturan".
Pada bulan Maret, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS menggugat Binance dan Zhao dalam pengaduan yang mengklaim bahwa para terdakwa melakukan "penghindaran hukum AS yang disengaja". Tuduhan dalam pengaduan termasuk klaim bahwa Binance membantu pelanggan AS berdagang di platform meskipun tidak memiliki izin peraturan untuk melakukannya.
Bitcoin, cryptocurrency terbesar di dunia, turun sebanyak 6% ke level terendah dalam hampir tiga bulan terakhir. Cryptocurrency BNB milik Binance sendiri, terbesar keempat di dunia berdasarkan ukuran pasar, juga turun lebih dari 5%.
Pelaku pasar mengatakan tuduhan SEC dapat membuat Binance "terpincang-pincang", dengan gugatan yang kemungkinan besar akan melebar dalam industri kripto. Terlebih, Binance mendominasi perdagangan crypto, memproses perdagangan senilai sekitar $65 miliar per hari tahun lalu.
(fsd/fsd)