Kimia Farma Pakai Rp180 M Dana Rights Issue Buat Ini

Mentari Puspadhini, CNBC Indonesia
01 June 2023 12:17
PT. Kimia Farma Tunda Vaksinasi Gotong Royong (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: PT. Kimia Farma (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) melaporkan telah menggunakan sekitar 58,6% dana hasil penyelenggaraan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PM-HMETD) I atau rights issue.

Dari aksi tersebut, Kimia Farma meraup dana Rp 315 miliar dari menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK). Setelah dikurangi biaya emisi, maka dana bersih yang dicapai sebesar Rp307 miliar.

"Penggunaannya belum maksimal, April penggunaanya kita di angka Rp 180 miliar kurang lebih, jadi masih ada sisa ya," ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Kimia Farma Lina Sari, saat paparan publik Kimia Farma, di Jakarta, Rabu, (31/5/2023).

Bila menilik dalam prospektusnya, hasil dana rights issue tersebut akan digunakan untuk modal kerja perusahaan, termasuk untuk pembelian bahan baku, pemeliharaan bangunan, utilisasi pabrik, dan riset dan penelitian.

Di sisi lain, Kimia Farma secara konsolidasi menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) di kisaran Rp1,2 triliun. Dana itu disiapkan untuk pengembangan segmen ritel, manufaktur, dan untuk pengembangan bisnis.

Strategi pengembangan bisnis di Kimia Farma dilakukan dengan menguatkan portfolio end-to-end business dan mengembangkan kategori produk vitamin, mineral dan suplemen (VMS). Selain itu, Kimia Farma juga melakukan strategic partnership dengan institusi lokal dan global, serta mengembangkan produk-produk di Anatomical Therapeutic Class 2 (ATC-2).

Sebagai informasi, Kimia Farma berhasil menekan beban pokok penjualan Perseroan, sehingga dapat turun secara tahunan pada kuartal I/2023 menjadi Rp 1,44 triliun. Dengan demikian, KAEF sukses membukukan pertumbuhan laba kotor 14% menjadi Rp858,58 miliar.

KAEF membukukan jumlah laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali senilai Rp24,63 miliar pada kuartal I tahun 2023. Realisasi ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp2,58 miliar.

Semua ini dilakukan sebagai upaya mengubah perolehan ruginya di tahun lalu yang tercatat sebesar Rp170 miliar. David Utama, Direktur Utama KAEF mengatakan, KAEF terus menggenjot perbaikan portofolio penjualan produk dengan margin tinggi yaitu produk etikal dan generik. Hal itu membuat Perseroan berhasil mencatatkan EBITDA yang positif dengan mencapai Rp238,97 miliar.

"Kimia Farma memanfaatkan peluang dari pertumbuhan industri farmasi dan kesehatan di tahun 2023. Berbagai inisiatif yang sudah diambil perusahaan pada 2022 diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja tahun 2023," ungkap David.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Habis Boncos, Kimia Farma Targetkan Laba Rp130 M di 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular