1 Juni 1980

Usai Drop Out, Sosok Ini Malah Jadi Raja Media & Kuasai Dunia

MFakhriansyah, CNBC Indonesia
01 June 2023 08:50
ted turner. Ist
Foto: ted turner. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua tenda besar nan megah, beserta panggung dan podium, sudah dipasang sejak pagi hari di Techwood Drive, markas stasiun televisi Turner Broadcasting System (TBS), pada 1 Juni 1980, tepat hari ini 43 tahun lalu.

Semua dilakukan bukan untuk perayaan ulang tahun atau siaran rutin. Namun, guna menyiapkan peluncuran stasiun TV baru di sore harinya. Nantinya, ada 300 orang yang mengisi kursi di bawah tenda itu. Semua datang untuk menyaksikan siaran pertama media baru besutan bos TBS, Ted Turner, bernama Cable News Network (CNN).  

Turner merancang CNN sebagai media serbaneka pertama di dunia. CNN akan menjadi TV pertama yang murni menayangkan berita. Plus, dia juga yang pertama menyiarkan siaran 24 jam non-stop. 

Atas dasar inilah, peluncuran CNN dirayakan semeriah mungkin. Tepat pukul 18.00 waktu setempat di hari yang sama, CNN pun resmi mengudara dan masih eksis hingga kini.

Ide mahasiswa Drop Out

Pendirian CNN tidak terlepas dari tangan dingin Ted Turner. Dia lahir pada 19 November 1939 dari keluarga pebisnis. Bapaknya adalah pengusaha penyedia iklan, Turner Outdoor Advertising. Karenanya dia sudah berkenalan dengan industri media sedari kecil.

Berasal dari keluarga berkecukupan membuat Turner bisa sekolah hingga perguruan tinggi. Tercatat pada 1950-an, dia bisa kuliah di Brown University jurusan ekonomi. Selama kuliah dia sebenarnya anak pintar dan berprestasi. Namun, akibat suka bermain wanita, dia akhirnya dikeluarkan dari kampus pada 1960.

Dalam otobiografi berjudul Ted Turner: A Biography (2010), dia bercerita setelah kejadian itu hidupnya luntang-lantung. Untuk menyambung hidup dia harus menjadi sales di perusahaan bapaknya.

Namun, nasib berubah setelah bapaknya meninggal pada 1963. Mau tidak mau, bisnisnya pun jatuh ke tangan Turner. Sejak itulah dia naik pangkat dari sales menjadi direktur jalur privilage

Sebagaimana ditulis situs Maxim, Turner kemudian mengalihkan bisnis bapaknya dari iklan ke televisi. Alasannya sederhana: industri media tidak bisa mati dan selalu bisa mendulang uang. Alhasil, dia mengubah perusahaan menjadi stasiun TV bernama TBS pada 1976. 

"Ide TBS sangat revolusioner karena menjadi TV pertama yang menggunakan TV kabel," tulis Maxim.

Dalam sekejap, TBS pun berhasil menjadi raja lokal di Atlanta. Kesuksesan ini, tulis Britannica, membuat Turner ingin beralih dan menguasai ke stasiun TV Nasional. Saat itu, di AS ada tiga TV yang mendominasi, yakni ABC, CBC dan NBC. Sedangkan di urusan pemberitaan ekonomi ada CNBC, Bloomberg, dan Fox News.

Namun, semua 'raja' itu punya satu kelemahan: tidak menyiarkan tayangan 24 jam non-stop, dan tidak ada media yang full memberitakan informasi politik-ekonomi dalam satu wadah.

Atas dasar inilah, Turner menciptakan CNN untuk mengisi kekosongan itu. Jadi, dengan mengunjungi CNN semua informasi bisa diperoleh, mulai dari harga saham, prakiraan cuaca, situasi politik, dan hasil olahraga. Dan semua itu bisa didapat secara instan lewat berita breaking news, tanpa perlu menunggu jadwal tetap tayang stasiun TV.

Mengutip History, dengan mengusung konsep baru awalnya CNN tak dilirik masyarakat. Akibatnya, jumlah penonton menurun yang berimbas pada stagnannya pendapatan. Barulah titik balik kebangkitannya terjadi pada 1990-an, ketika CNN melakukan tindakan nekat dan berani.

Saat Perang Teluk, dia menjadi satu-satunya media yang melakukan liputan langsung (live) di medan perang. Alhasil, jumlah penonton CNN langsung meroket. Siarannya bahkan disebar ulang stasiun TV lain di seluruh dunia. Berkat inilah CNN kemudian mendunia.

"Di saat masa kebangkitan itu Ted Turner banyak membeli properti, tanah, dan peternakan," tulis Maxim, menunjukkan seberapa kaya Turner berkat CNN setelah titik balik itu.  

Setelah sukses di AS, CNN berekspansi ke seluruh dunia. Di bawah kendali Turner, cabang media ini muncul di juga di Hongkong, London, dan Abu Dhabi pada awal abad ke-21. Siaran TV-nya yang berbasis kabel mampu menguasai seluruh dunia lewat acara-acaranya.

Namun, mengutip Business Insider, pada 2010 Ted Turner tidak lagi memiliki saham CNN usai dibeli oleh perusahaan Time Warner. Meski begitu, siapapun pasti mengingat bahwa CNN TV atau CNN.Com adalah buah keringat Ted Turner. 

Berkat menjalani bisnis media puluhan tahun hingga raja dunia, Forbes pada 2022 mencatat kekayaannya mencapai US$ 2,4 miliar atau Rp 32 Triliun. Pada sisa masa hidupnya, dia fokus di kegiatan filantropis sembari melihat dari jauh kejayaan CNN, yang diklaim memiliki 166 juta pengunjung pada 2022. 


(mfa/mfa)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular