Harga Emas Menguat di tengah Puncak 'Ketegangan' Amerika

mae, CNBC Indonesia
31 May 2023 07:07
Emas
Foto: Pexels

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas menguat kemarin karena pasar meyakini pemungutan suara mengenai kenaikan plafon utang pemerintah Amerika Serikat (AS) tak akan berjalan mulus.

Pada perdagangan Selasa (30/5/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.959,14 per troy ons. Harganya menguat tajam 0,84%.

Penguatan kemarin berbanding terbalik dengan hari sebelumnya di mana emas melemah 0,18%.

Harga emas sedikit melemah pada pagi hari ini. Pada perdagangan Rabu (31/5/2023) pukul 06:18 WIB, harga emas ada dibanderol US$ 1.958,59 per troy ons. Harganya melemah 0,03%.




Emas menguat kemarin karena pasar melihat pemungutan suara mengenai kenaikan plafon utang pemerintah AS akan alot.

Seperti diketahui, kongres AS akan menggelar pemungutan suara pada hari ini dan diperkirakan selesai pada Rabu atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

Presiden AS Joe Biden dan Partai Republik memang dikabarkan pada prinsipnya telah sepakat untuk menaikkan plafon utang dan batas pengeluaran negara agar mencegah terjadinya default (gagal bayar).

Namun, apapun bisa terjadi pada pemungutan suara mengingat ketatnya kursi Kongres AS. Partai Republik menguasai 222 kursi di Kongres AS sementara Partai Demokrat sebanyak 213 kursi.

Sekitar 20 perwakilan Partai Republik, kemarin, secara terang-terangan menentang kenaikan plafon utang.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengingatkan plafon utang sudah harus disepakati paling terlambat 5 Juni atau Senin pekan depan untuk menghindari AS dari gagal bayar.

"Ketegangan" dan ketidakpastian menjelang pemungutan suara inilah yang menguntungkan emas.

Emas adalah aset aman yang dicari di saat ketidakpastian meningkat.

"Pasar mulai khawatir dengan apa yang akan terjadi pada hari ini. (Pemungutan suara) plafon utang AS jelas menjadi kekhawatiran tetapi sepertinya pasar mulai priced in jika kesepakatan sudah terjadi," tutur analis dari Fort Pitt Capital, Chris Barto, dikutip dari CNBC International.

Selain ketegangan di Kongres AS, emas juga menguat karena dolar tumbang kemarin.

Selain perkara utang, pasar juga khawatir dengan kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed). Pasar bertaruh 68,8% jika The Fed akan menaikkan suku bunga acuan pada bulan ini.

Jika The Fed masih melanjutkan kebijakan hawkishnya maka emas bisa melemah. 

"The Fed tetap saja menjadi fokus utama investasi. The Fed tengah dihadapkan pada pilihan sulit apakah akan tetap menaikkan satu atau dua kali atau wait and see," ujar Brian Price, analis Commonwealth Financial Network, dikutip dari Reuters.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Rekor Tertinggi Setahun, Yuk Pesta Pora Lagi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular