Market Commentary

IHSG Ambruk! Cek Biang Keroknya

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
29 May 2023 12:01
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan hari ini ditutup di zona merah. IHSG cenderung bergerak di teritori negatif sepanjang perdagangan hari ini.
Foto: Rachman Haryanto

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi menjelang penutupan perdagangan sesi I Senin (29/5/2023), meskipun pasar mendapatkan stimulus positif dari kesepakatan AS mengenai plafon utang. 

Per pukul 11.25, IHSG merosot 0,8%, menjadi 6634,15 dan kembali menyentuh level psikologis 6.600.

Secara sektoral, sektor energi membebani IHSG pada hari ini, yakni sebesar 3,17% dan dilanjutkan dengan konsumer siklikal yang terkoreksi 1,36%.

Beberapa saham menjadi pemberat IHSG pada hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi pemberat IHSG pada hari ini.

Emiten

Indeks Poin

Harga Terakhir

Perubahan Harga

Bayan Resources Tbk

-14.38

17,375

-0.22%

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

-9.15

5,525

-0.14%

Telkom Indonesia (Persero) Tbk

-4.83

4,090

-0.07%

Bank Central Asia Tbk

-3.52

9,125

-0.05%

Astra International Tbk

-3.49

6,525

-0.05%

Adaro Energy Indonesia Tbk

-2.31

2,020

-0.03%

United Tractors Tbk

-1.17

22,700

-0.02%

Elang Mahkota Tbk

-0.78

575

-4,20%

Indo Tambangraya Megah Tbk

-0,77

22,750

-3,40%

Semen Indonesia Tbk

-0,62

5,825

-1,27%

Sementara itu, saham raksasa batu bara yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menjadi pemberat terbesar IHSG menjelang penutupan perdagangan sesi I hari ini, yakni mencapai 14,38 indeks poin.

Selain itu, adapula saham perbankan berkapitalisasi pasar terbesar kedua di bursa yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), yang membebani indeks mencapai 9,15 indeks poin.

IHSG terkoreksi meski ada kabar baik seputar pembahasan plafon utang AS, di mana pembahasan tersebut sudah mengalami kemajuan.

Dalam beberapa waktu terakhir, Presiden AS Joe Biden dan Anggota Kongres Utama dari Partai Republik, Kevin McCarthy telah sepakat untuk menaikkan plafon utang pemerintah federal menjadi US$ 31,4 triliun, mengakhiri kebuntuan yang berlangsung selama berbulan-bulan terkait debt ceiling. Namun, kesepakatan ini masih belum diputuskan secara final.

Menurut laporan Reuters, McCarthy mengungkapkan bahwa negosiasi masih berlangsung dan belum mencapai keputusan akhir.

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, telah memperpanjang batas waktu penetapan gagal bayar utang pemerintah dari tanggal 1 Juni menjadi 5 Juni 2023. Hal ini memberikan harapan adanya penyelesaian yang dapat menghindari skenario gagal bayar (default).

Saham energi terutama batu bara yang membebani IHSG hari ini disebabkan karena masih lesunya harga batu bara acuan hingga pekan lalu.

Cuaca di Eropa dan Asia yang membaik, harga gas yang juga terkoreksi, dan lesunya permintaan di Eropa menjadi penyebab masih lesunya harga batu bara dunia.


(mza/mza)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Tembus ke Level 7500, Saham Bank Besar Pesta Pora

Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular