Market Commentary

Saham Telekomunikasi Paling Tangguh Saat IHSG Ambruk

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
Senin, 29/05/2023 11:32 WIB
Foto: Dok Mitratel

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada awal perdagangan Senin (29/5/2023) sektor infrastruktur paling tangguh diantara semua sektor yang terkoreksi. Sektor infrastruktur sempat menguat hingga 0,40% di awal perdagangan, ditopang oleh beberapa emiten telekomunikasi.

Dalam satu jam perdagangan beberapa emiten telekomunikasi menguat.


Bertahannya suku bunga Bank Indonesia di 5,75% menjadi sentimen positif bagi beberapa sektor termasuk sektor infrastruktur. Namun ada hal lainnya yang menjadi sentimen positif untuk beberapa emiten telekomunikasi.

XL Axiata telah memiliki layanan smart mining yang memanfaatkan internet of things (IoT). Perusahaan lain akhirnya ikut menyusul, hal ini membuat persaingan reknologi pertambangan bertambah seru.

Micromine meluncurkan produk bernama Micromine 2023.5. Produk terbaru perusahaan teknologi untuk pertambangan itu memiliki fitur baru yang mendorong produktivitas dan efisiensi.

Ada dua fitur baru. Yakni Modelling Angkutan Berbaterai-Elektrik, cara akurat untuk memodelkan skenario-skenario berbeda untuk truk berbaterai-elektrik dan armada tradisional.
Lalu fitur Reserving Micromine Spry, menghilangkan kebutuhan beralih antar aplikasi untuk menghasilkan data cadangan yang tepat.

Kemudian, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) ingin tetap meraih laba bersih pada tahun 2023. Entitas usaha Sinar Mas Grup ini pun menyiapkan sejumlah strategi untuk menumbuhkan bisnis secara berkelanjutan.

FREN mengalokasikan belanja modal (capex) senilai Rp 3 triliun untuk menyokong strategi tersebut. Sumber dana capex tahun ini diperoleh secara campuran, dari kas internal dan pinjaman perbankan.

Selain itu, Grup PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN), Smartfren Business bekerja sama dengan KoinWorks kembangkan pembiayaan UMKM yang lebih murah.

Melalui kerja sama ini, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa dan Bali yang menjadi pelanggan Smartfren Business dapat mengajukan pinjaman ke KoinWorks, dengan bunga yang lebih rendah dan proses yang lebih cepat, untuk pembelian perangkat internet (Koin-Net) dari Smartfren Business.

PT Indosat Tbk (ISAT) juga gencar melakukan ekspansi. Tak cuma segmen ritel, pebisnis juga menggarap pasar korporasi. Indosat Ooredoo Hutchison melalui Indosat Business misalnya menghadirkan solusi lengkap ICT dan digital kepada pelaku bisnis, korporasi, hingga pemerintahan di Indonesia.

Indosat Business memberikan solusi yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan, aman, dan mudah diintegrasikan dengan sistem yang sudah ada. Perusahaan ini menawarkan kolaborasi dan ko-kreasi kepada kota-kota di Indonesia. Indosat Business juga bekerja sama dengan BUMN, BUMD, dan perusahaan-perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia.

Saat ini sudah lebih dari 30 kota memanfaatkan layanan smart city Indosat Business.

Solusi smart city dari Indosat Business menyediakan beragam teknologi berbasis artificial intelligence (AI) dan IoT (Internet of Things). Mulai dari video analytics serta aplikasi pelaporan yang terintegrasi dengan CCTV, laporan masyarakat, serta laporan dari satuan unit kerja Pemda yang memudahkan untuk memantau kondisi kota secara real-time.

Indosat Business juga menyediakan aplikasi E-Gov untuk pelayanan kepada masyarakat seperti Dukcapil, PPOB, pembayaran pajak, tiket wisata, dan lain-lain.

Investor asing masih gemar mengoleksi saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Dalam sepekan investor asing telah melakukan pembelian sebesar Rp12,10 miliar. Dalam sepekan saham TBIG telah melesat hingga 8,86%.

Sedangkan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel memperkuat posisinya sebagai perusahaan infrastruktur digital. Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) ini menyiapkan strategi memacu pembangunan infrastruktur digital.

MTEL telah melakukan sejumlah strategi bisnis. Mulai dari mengakuisisi menara telekomunikasi dan kabel serat optik (fiber optic) di tahun 2022 serta mengembangkan layanan bernilai tambah yang menyokong infrastruktur digital nasional.

Ketersediaan menara telekomunikasi dan infrastruktur digital pendukung tower ini memperkuat konektivitas yang disediakan operator seluler. Hal ini akan berdampak positif terhadap digitalisasi di seluruh sektor.

MTEL memiliki portofolio yang lengkap sebagai perusahaan penyedia layanan infrastruktur digital, yaitu penyewaan menara (tower leasing) dan bisnis lain dalam ekosistem menara (tower related business).

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


(saw/saw)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekonomi Sedang Sulit Tapi Emiten Telco Ini "Pede" Ekspansi