Laba Naik 3x Lipat, Saham Bank Ganesha (BGTG) Anjlok 50%

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
29 May 2023 10:27
bank ganesha
Foto: Facebook/Ganesha Club

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) selama satu tahun terakhir masih betah di zona merah atau sudah turun lebih dari 50%, sedangkan sejak awal 2023 sudah turun -26,44%.

Hingga pukul 09.38 WIB pada perdagangan hari ini, Senin (29/5/2023) BGTG terpantau masih berada di harga Rp64/saham sama seperti penutupan hari sebelumnya. Volume penjualan tercatat sebanyak 450.400 dengan nilai transaksi mencapai Rp28,71 juta dan frekuensi 45 kali.

Pada antrian jual atau ask masih mendominasi mencapai 74.257 lot, paling banyak di harga Rp67/saham, sementara untuk posisi beli atau bid sebanyak 53.422 lot antrian, paling banyak di harga Rp60/saham.

Antrian jual yang mendominasi menunjukkan tekanan beli yang tinggi, sehingga saham BGTG ini masih rawan terjadi penurunan lebih lanjut.

Turunnya harga saham ada potensi karena keputusan manajemen yang mengumumkan tidak akan bagi dividen, padahal pada sepanjang 2022 lalu BGTG mencatatkan laba bersih yang naik hingga lebih dari tiga kali lipat secara tahunan mencapai Rp10,88 miliar.

Manajemen memutuskan menggunakan laba bersih tahun buku 2022 untuk menutup kerugian perseroan pada tahun-tahun sebelumnya.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Jumat (26/5/2023) lalu, manajemen menyampaikan kesepakatan dengan pemegang saham untuk penggunaan laba akan dialokasikan untuk dana cadangan wajib/umum sebesar Rp1 miliar dan sisanya disimpan dalam laba ditahan untuk memperkuat modal perseroan.

Akibat hal tersebut kondisi perseroan sudah mulai membaik, nampak dari kinerja keuangan di kuartal I-2023 laba bersih BGTG berhasil tumbuh 99,58% secara tahunan (YoY) menjadi Rp6,13 miliar.

Naiknya laba terjadi karena pendapatan bunga bersih yang tumbuh 79,28% YoY menjadi Rp110,99 miliar. Ini karena dipengaruhi net interest margin (NIM) yang tumbuh dari 3,18% di kuartal I-2022 menjadi 5,54 di kuartal I-2023.

Pendapatan bunga yang positif juga sejalan dengan penyaluran kredit yang ekspansif tumbuh 26,98% YoY menjadi Rp3,13 triliun dengan kualitas aset yang membaik terlihat dari rasio non performing loan (NPL) gross yang turun ke 1,91%, dibandingkan periode akhir 2022 sebesar 2,01%.


(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Satu Lagi Bank yang Penuhi Modal, Nggak Perlu 'Kawin Paksa'!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular