Rupiah Jadi Jagoan, 'Momok Seram' Ini Sampai Dibuat Keok
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah berada dalam tren penguatan. Sejak awal 2023 (year to date), nilai tukar rupiah juga menguat 4,48% dan 0,63% dibandingkan akhir kuartal I-2023. Hal ini turut mendorong tekanan inflasi yang merupakan momok seram sebuah negara.
"Stabilisasi rupiah itu menguat dan menurunkan (tekanan) inflasi dari imported inflation," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (25/5/2023)
Penguatan nilai tukar rupiah didorong kuatnya aliran masuk modal asing di investasi portofolio. Posisi ini lebih baik dibandingkan dengan apresiasi Thailand sebesar 0,20% dan India sebesar 0,08%, serta Filipina yang terdepresiasi sebesar 0,10% (ytd).
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) April 2023 secara bulanan tercatat 0,33% (mtm), sehingga secara tahunan menurun dari 4,97% (yoy) pada Maret 2023 menjadi 4,33% (yoy).
"Dulu memperkirakan inflasi 5,7 - 5,5% dan sekarang turun rendah dan juga sangat rendah inflasi inti yang berada di bawah titik tengah, di bawah 3%," pungkasnya.
(mij/mij)