Analisis Teknikal

Sudah Reli 4 Hari Beruntun, IHSG Masih Ada Tenaga?

Putra, CNBC Indonesia
25 May 2023 06:15
FILE PHOTO: People pose next to the Wall Street Bull in the financial district in New York, U.S., August 10, 2017. REUTERS/Eduardo Munoz/File Photo
Foto: REUTERS/Eduardo Munoz

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses menguat 4 hari beruntun usai berhasil ditutup naik di menit terakhir perdagangan Rabu (24/5/2023).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pada penutupan sesi II perdagangan Rabu (24/5), IHSG ditutup naik tipis atau 0,14% menjadi 6.745,80.

Meski bergerak fluktuatif, kinerja IHSG hari ini memperpanjang penguatannya selama empat hari beruntun usai menguat di menit terakhir jelang penutupan.

Dengan demikian, dalam lima hari perdagangan terapresiasi IHSG naik 1,04%. Namun, secara year to date (ytd) indeks membukukan koreksi sebesar 1,53%.

Kenaikan IHSG kali ini ditopang 230 saham,sedangkan 273 saham melemah, dan 231 saham lainnya terpantau jalan ditempat alias tidak berubah.

Perdagangan pada Rabu melibatkan 18,6 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,35 juta kali. Selain itu, nilai perdagangan tercatat hampir mencapai Rp. 10 triliun.

Perdagangan pada Rabu melibatkan 18,6 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,35 juta kali. Selain itu, nilai perdagangan tercatat hampir mencapai Rp. 10 triliun.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitiv sebagian besar sektor menguat. Sektor Teknologi dan Utilitas menjadi sektor yang paling menguntungkan indeks naik 1,54% dan 1,21%.

Adapun lima top movers IHSG berdasarkan bobot indeks poinnya pada penutupan sesi II pada Rabu adalah sebagai berikut:

1. PT Telkom Indonesia Tbk (14,48)

2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (12,19)

3. PT Astra International Tbk (3,48)

4. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (2,34)

5. PT DCI Indonesia Tbk (1,27)

Negosiasi plafon utang pemerintah AS yang sedang berlangsung turut mewarnai sentimen perdagangan pada Rabu.

Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy belum mencapai kesepakatan mengenai peningkatan plafon utang sebesar $31,4 triliun. Default semakin dekat, dan hal ini dapat berdampak negatif pada ekonomi global, termasuk Indonesia.

Pertemuan terakhir antara kedua belah pihak menegaskan pentingnya mencapai kesepakatan bipartisan untuk menghindari default. Namun, terdapat perbedaan pendapat yang signifikan antara Partai Demokrat yang dipimpin oleh Biden dan Partai Republik yang diperkuat oleh McCarthy.

Para analis ekonomi khawatir akan dampak kegagalan negosiasi ini. Jika AS gagal bayar, ekonomi global diperkirakan akan terganggu secara signifikan. Dampaknya termasuk peningkatan biaya pembiayaan dan suku bunga pinjaman yang dapat mempengaruhi perbankan global, termasuk Indonesia.

Hari ini, kabar lanjutan soal negosiasi plafon utang masih akan menjadi sentimen pasar. Selain itu, investor akan mencermati rilis risalah rapat FOMC The Fed dan sejumlah data ekonomi makro sejumlah negara.

Dan yang tak kalah pentingnya, investor akan menantikan keputusan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) pada Kamis siang (sekitar 14.30 WIB). BI diproyeksi akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan pivot point Fibonacci untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada Rabu, IHSG mampu bertahan di atas support terdekat 6.727, menetralisir kecenderungan koreksi berkat pola shooting star yang terbentuk pada Selasa.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI naik ke 47,52.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), grafik MACD berada di bawah garis sinyal dengan kecenderungan menyempit. Apabila MACD membentuk golden cross (pola bullish reversal), ini bisa menjadi sinyal positif untuk IHSG.

Hari Ini, IHSG berpotensi kembali bergerak fluktuatif dengan mencoba menguji kembali resistance terdekat di 6.783. Apabila berhasil, IHSG berpotensi kembali melanjutkan tren positif.

Namun, apabila gagal menjajal resistance tersebut, IHSG berpotensi menguji support 6.727 dan 6.660.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular