
IHSG Parkir di Zona Hijau, Ditutup Naik 0,1%

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi II perdagangan sore ini, Selasa (23/5/23) ditutup naik tipis 0,10% menjadi 6.736,68. Meski minim sentimen domestik, IHSG secara eksklusif diperdagangkan di zona hijau hingga penutupan perdagangan.
Kinerja IHSG hari ini telah memperpanjang penguatannya selama tiga hari beruntun. Dalam lima hari perdagangan IHSG terapresiasi naik 0,37%. Namun, secara year to date (ytd) indeks masih membukukan koreksi sebesar 1,66%.
Kenaikan IHSG kali ini ditopang 260 saham, sementara 263 saham melemah, dan 217 saham lainnya terpantau jalan ditempat alias tidak berubah.
Perdagangan sore ini melibatkan 18 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,35 juta kali. Selain itu, nilai perdagangan tercatat mencapai Rp. 11 triliun.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitiv mayoritas sektor menguat. Sektor Konsumen primer menjadi sektor yang paling menguntungkan indeks naik 1,09%.
Adapun lima top movers IHSG berdasarkan bobot indeks poinnya pada penutupan sesi II hari ini adalah sebagai berikut:
1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (9,15)
2. PT Bank Central Asia Tbk (8,79)
3. PT Bayan Resources Tbk (2,39)
4. PT Mitra Adiperkasa Tbk (2,36)
5. PT United Tractors Tbk (2,24)
Dari dalam negeri, saat ini investor menanti Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang akan berlangsung pada 24-25 Mei 2023. Sejauh ini, para ekonom memproyeksikan bahwa Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga pada level 5,75% dalam rapat tersebut.
Adapun BI telah menahan suku bunga kebijakan sejak kenaikan terakhir pada Januari 2023. Sebagai informasi sejak Agustus 2022, BI telah mengerek naik suku bunga acuan sebesar 225 basis poin (bps) dengan tujuan mengendalikan inflasi dan mempertahankan target inflasi pada paruh kedua tahun 2023.
Meskipun kini inflasi telah melandai, Deputi Gubernur BI Juda Agung mengungkapkan bahwa masih terlalu dini bagi Bank Indonesia untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga.
"Masih terlalu dini untuk mengatakan kapan kami [Bank Indonesia] akan memangkas suku bunga. Ya, inflasi inti bahkan sudah lebih rendah dari 3%, tapi tentu saja masih ada beberapa risiko," ujar Juda.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat