Ditopang Sektor Perbankan, IHSG Menguat 0,37% di Sesi I

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
Selasa, 23/05/2023 12:18 WIB
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi I perdagangan siang ini, Selasa (23/5/23) menguat 0,37% ke level 6754,82. Saham-saham perbankan terpantau mendorong kenaikan IHSG kali ini.

Sebanyak 269 saham menguat, sementara 260 saham melemah, dan 196 saham lainnya jalan ditempat alias tidak berubah.

Hingga istirahat siang, sekitar10,84miliar sahamterlibat yang berpindah tangan sebanyak 815 ribu kali.Selain itu, nilai perdagangan tercatat mencapai Rp. 5,4 triliun.


Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitiv mayoritas sektor menguat. Sektor Keuangan menjadi sektor yang paling menguntungkan indeks naik 0,86%.

Beberapa saham turut membantu IHSG menguat pada hari ini, di mana mayoritas merupakan saham perbankan raksasa.

Tiga saham bank raksasa turut membantu IHSG menguat pada hari ini, yakni saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 15,24 indeks poin, kemudian saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 7,03 indeks poin, dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar 1,88 indeks poin.

Selain tiga saham bank raksasa, terdapat juga dua saham jumbo lain yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang menopang indeks sebesar 3,62 indeks poin dan saham PT United Tractors Tbk (UNTR) sebesar 2,87 indeks poin.

Pada hari ini, sentimen pasar di dalam negeri cenderung minim, tetapi untuk pekan ini, investor menanti hasil dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 24-25 Mei 2023.

BI akan mengumumkan suku bunga acuan usai rapat tersebut. Hal ini dapat menjadi sentimen positif maupun negatif bagi sektor perbankan.

Ekonom memproyeksikan BI akan kembali menahan suku bunga di level 5,75% pada pengumuman RDG Kamis (25/5/2023) nanti.

BI telah mempertahankan suku bunga kebijakan sejak kenaikan suku bunga terakhirnya pada Januari lalu dan berulang kali mengatakan kenaikan suku bunga acuan, dengan total 225 basis poin (bp) sejak tahun lalu, cukup untuk menjaga inflasi kembali ke target pada paruh kedua 2023.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat