Market

Warga Malaysia Panic Buying Air, Emiten Air Mineral Gimana?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
Selasa, 23/05/2023 11:55 WIB
Foto: iStockphoto/Kamonwan Wankaew

Jakarta, CNBC Indonesia - Warga Malaysia berbondong-bondong memborong pasokan air mineral di pusat permbelanjaan. Panic buying terjadi akibat kekurangan air bersih di beberapa negara bagian Malaysia selama beberapa hari.

Pembatasan air memengaruhi wilayah barat daya (Penang) dan sebagian Kedah juga terkena dampak pembatasan air. Akibat pembatasan air ini, produksi air terhambat dan warga hanya bisa mendapatkan pasokan air minum secara bertahap.

Tiga negara bagian yang diketahui terancam krisis air yakni Penang, Kedah, dan Selangor.


Melihat dari krisis air bersih di Malaysia, intip beberapa emiten air mineral dengan kinerjanya.

PT Akasha Wira Internasional Tbk (ADES) membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 89,43 miliar per Maret 2023. Jumlah ini naik 18,25% dari periode yang sama setahun sebelumnya sebesar Rp7 5,59 miliar.

Perusahaan yang juga merupakan produsen produk kosmetik Makarizo ini juga mencatatkan kenaikan penjualan bersih. Pada tahun kuartal I 2023, penjualan bersih tercatat sebear Rp 376,74 miliar, meningkat 28,03% dari periode yang sama setahun sebelumnya sebesar Rp 294,24 miliar.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencatatkan penjualan sebesar Rp 19,14 triliun pada kuartal I 2023. Penjualan ini naik 11,37% dibandingkan pada kuartal I 2022 yang sebesar Rp 17,18 triliun.

Kenaikan penjualan didorong oleh penjualan bersih kepada pihak ketiga sebesar Rp 7,76 triliun, naik 11,65% dibandingkan pada kuartal I 2022 yang sebesar Rp 6,95 triliun. Kenaikan penjualan juga didorong oleh penjualan kepada pihak berelasi sebesar Rp 11,37 triliun atau naik 11,17% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 10,23 triliun.

Sehingga laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih ICBP naik 103,72% dari Rp 1,94 triliun di kuartal I 2022 menjadi Rp 3,95 triliun pada kuartal I 2023.

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) membukukan pertumbuhan baik penjualan dan laba selama kuartal I 2023. MYOR mencatat penjualan Rp 8,45 triliun hingga kuartal I 2023. Penjualan perseroan 11,42 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,58 triliun.

Penjualan itu mendorong laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 137,64 persen menjadi Rp 727,21 miliar. Pada kuartal I 2022, perseroan membukukan laba Rp 306 miliar.

Le Minerale sebagai produk air mineral Indonesia produksi PT Mayora Indah Tbk (MYOR) sudah berhasil menembus pasar ekspor ke beberapa negara yaitu Filipina, Brunei Darussalam, Papua Nugini dan Singapura.

Emiten produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) milik Taipan Hermanto Tanoko, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) memperkirakan momentum Lebaran akan dapat mendongkrak penjualan perseroan hingga dua digit.

PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), emiten produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Tanobel Group mencatatkan kinerja cemerlang pada kuartal I 2023. Pada periode ini, penjualan perseroan tercatat sebesar Rp 350,5 miliar atau meningkat 14% dibandingkan Rp 307,7 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Dan Laba bersih perseroan tercatat meningkat 32% YoY menjadi sebesar Rp60,6 miliar.

Perseroan melihat permintaan air minum cenderung terus meningkat setiap tahun. Pada 2023, perseroan melihat peningkatan cukup pesat pada produk dengan kemasan botol. Hal ini seiring dengan normalisasi kegiatan masyarakat di luar ruangan yang semakin banyak, seperti konser, perlombaan, dan sebagainya. Faktor ini membuat kontribusi produk botol Perseroan meningkat menjadi 54 persen pada kuartal I 2023.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(saw/saw)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Tancap Gas, Sektor Infrastruktur & Teknologi Jadi Penopang