Analisis Teknikal

Warning! Lewati Penghalang Ini atau IHSG Bisa Merosot

Putra, CNBC Indonesia
Selasa, 23/05/2023 06:30 WIB
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat dan bertahan di atas level psikologis 6.700 pada Senin (22/5/2023).

Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI) IHSG menguat 0,43% ke level 6.729,64 pada penutupan sesi II Senin.

Dalam lima hari perdagangan IHSG naik 0,33%.Sementara itu secarayear to date (ytd) indeks membukukan koreksi sebesar 1,77%.


Kenaikan IHSG pada Senin ditopang oleh 297 saham, sementara 255 saham melemah, dan 188 saham lainnya terpantau jalan ditempat alias tidak berubah.

Perdagangan pada Senin melibatkan 18,66 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,41 juta kali. Selain itu, nilai perdagangan tercatat mencapai Rp 11,05 triliun.

Mengacu pada data Refinitiv mayoritas sektor menguat. Konsumen primer menjadi yang paling menguntungkan indeks, naik 1,09%.

Sementara itu, investor tengah menanti Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang akan berlangsung pada 24-25 Mei 2023. Sejauh ini, para ekonom memperkirakan Bank Indonesia akan menahan suku bunga pada level 5,75%.

BI terakhir mengerek suku bunga acuan pada Januari. Secara total sejak Agustus 2022, suku bunga acuan telah naik 225 basis poin (bps).

Deputi Gubernur BI Juda Agung mengungkapkan bahwa masih terlalu dini bagi Bank Indonesia untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga, meskipun inflasi sudah mulai melandai.

"Masih terlalu dini untuk mengatakan kapan kami [Bank Indonesia] akan memangkas suku bunga. Ya, inflasi inti bahkan sudah lebih rendah dari 3%. Tapi tentu saja masih ada beberapa risiko," ujar Juda.

Hari ini, sentimen banyak datang dari luar, terutama rilis data PMI sejumlah negara, seperti Australia, Jepang, Prancis, Jerman, Inggris, Uni Eropa, hingga AS.

Selain itu, isu plafon utang AS masih akan mewarnai pasar global hari ini.

Melansir Wall Street Journal, Presiden AS Biden dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy sepakat untuk bertemu Senin sore (22/5) waktu AS dalam upaya terakhir untuk mencapai kesepakatan guna menghindari kegagalan pembayaran utang negara Amerika Serikat setelah negosiasi untuk meningkatkan pagu pinjaman pemerintah federal mencapai titik buntu.

Percakapan antara perwakilan Gedung Putih dan perunding Partai Republik di DPR hampir berhenti pada akhir pekan lalu.

Setelah melakukan panggilan telepon dengan presiden pada Minggu sore, McCarthy menyatakan bahwa perundingan masih sangat jauh dari kata sepakat. "Tidak ada kesepakatan," kata politisi Republik California tersebut, dikutip WSJ (21/5).

Investor juga akan menyimak pergerakan bursa saham AS Wall Street sebagai modal berinvestasi pada Selasa.

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal
Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan pivot point Fibonacci untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada Senin, IHSG menguji resistance terdekat 6.727 dan berhasil sedikit bertahan di atasnya. IHSG ditutup di 6.729,64.

Hari ini, IHSG perlu benar-benar menembus 6.727 untuk menguji resistance selanjutnya di 6.757 dan 6.768.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI naik ke 45,51.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), grafik MACD berada di bawah garis sinyal dan masih cenderung melebar.

Hari ini, sejauh mampu bertahan di atas 6.727, terbuka peluang bagi IHSG untuk menguji resistance terdekat di level psikologis 6.757-6.768.

Apabila gagal, level support selanjutnya untuk IHSG berada di 6.655 dan 6.637.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat