Aneh! Cuma Beli 1 Lot, 'Bandar' Ini Bikin BEBS Gak Jadi ARB
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah kejadian tidak biasa terjadi di saham PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) pada Jumat (19/5/2023). Ini lantaran ada antrean jual di kolom offer hingga 26,22 juta lot dengan kolom bid yang kosong, tetapi saham tersebut tidak terkena auto reject bawah (ARB) 7%.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BEBS ditutup minus 2,02% ke posisi Rp388/saham.
Penurunan saham emiten yang terafiliasi dengan Asep Sulaeman Sabanda alias Sultan Subang tersebut terpangkas di penghujung perdagangan Jumat (19/5) setelah sebelumnya sempat terbenam 7% hampir sepanjang hari.
Seperti disebut di atas, pada Jumat, kendati tidak ARB, terdapat antrean di kolom offer di harga Rp388/saham hingga 26,22 juta lot atau setara dengan Rp1,02 triliun.
Lazimnya, apabila dalam suatu sesi perdagangan kolom bid kosong (tidak ada antrean beli di harga berapa pun) dan secara bersamaan kolom offer penuh dengan antrean jual, suatu saham berarti terkena ARB.
Untuk itu, harga suatu saham biasanya akan terlepas dari batas ARB hanya ketika ada pembeli yang menghabiskan antrean offer di harga ARB tersebut.
Namun, ada keganjilan terjadi pada Jumat.
Apabila melihat data transaksi, sesaat sebelum pre-closing, pada pukul 15:49:02 dan 15:49:26, tercatat investor dengan broker JP Morgan Sekuritas Indonesia (kode: BK) membeli masing-masing 1 lot (total 2 lot) saham BEBS dari penjual via broker Lotus Andalan Sekuritas (YJ) di harga Rp370/saham.
Namun, walaupun investor yang menggunakan BK hanya membeli 2 lot dalam dua waktu tersebut, harga BEBS langsung berubah naik ke Rp388/saham. Ini terlihat dari data pada pre-closing, pukul 16:00:00, di mana BK kembali membeli 1 lot dari YJ dengan harga trasaksi yang sudah berubah menjadi Rp388/saham.
Setelah 3 transaksi oleh BK tersebut jelang dan saat preclosing (masing-masing 1 lot) tersebut, ada 3 transaksi pembelian lainnya selama masa pre-closing dan post-closing.
Ketiga transaksi yang dimaksud adalah sebanyak 1 lot di harga Rp388/saham oleh pembeli via broker Mirae Asset Sekuritas Indonesia (YP) dari penjual YJ pada pukul 16:00:00, pembeli via broker Semesta Indovest Sekuritas (MG) dari YJ sebanyak 1 lot di harga Rp388/saham pada 16:03:21, dan pembeli Panin Sekuritas Tbk (GR) dari YJ sebanyak 200 lot di harga Rp388/saham pada 16:06:55.
Dihubungi CNBC Indonesia Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Irvan Susandy menyebut hal tersebut dapat saja terjadi.
"Memang secara mekanisme perdagangan memungkinkan hal tersebut terjadi di pre-closing. Bisa dipelajari lagi di panduan perdagangan yg merupakan bagian dr peraturan perdagangan nomor II A," papar Irvan kepada CNBC Indonesia.
Baru Lepas Suspensi
Saham emiten konstruksi tersebut bara saja lepas dari suspensi (penghentian perdagangan sementara) oleh pihak bursa pada Selasa (9/5).
Pasca-suspensi dibuka konstiten ditutup di zona merah selama 8 hari bursa, dengan 5 di antaranya terkena ARB.
Sebelumnya, pada 18 Januari 2023, BEI menggembok saham BEBS di pasar reguler dan pasar tunai dalam rangka menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien.
Pada 3 Mei 2023, BEBS sudah melakukan paparan publik (public expose) insidentil.
Agenda dalam public expose tersebut di antaranya, telaahan kinerja keuangan dan operasi yang terkini yang dapat diungkapkan; kendala-kendala yang dihadapi, termasuk kondisi ketidakpastian (jika ada); upaya untuk meningkatkan kinerja Perusahaan Tercatat; target kinerja perusahaan tahun berjalan; hingga klafirikasi isu yang beredar di publik.
Menjawab pertanyaan soal rencana ekspansi perusahaan pada 2023 dari peserta paparan publik, manajemen BEBS menjelaskan, perseroan akan terus menjalankan rencana ekspansi yaitu melalui pengembangan dan utilisasi pabrik serta utilisasi anak-anak usaha.
Untuk belanja modal tentunya kami siapkan dari hasil laba bersih tahun 2022 dan penggunaannya akan ditentukan pada saat RUPS, saat ini untuk belanja modal dari internal perusahaan.
Kemudian, manajemen juga mengklarifikasi pertanyaan terkait aksi lego oleh Asep Sulaeman yang beriringan dengan penurunan tajam dan suspensi saham BEBS dari awal Januari hingga sebelum suspensi.
Saham BEBS sendiri sudah anjlok 25,00% selama periode tersebut.
"Sepengetahuan kami, BEI menjalankan prosedurnya dalam rangka menjaga transaksi saham dengan salah satunya melakukan suspensi saham. Adapun alasan suspensi adalah karena hal tersebut. Hingga saat ini bapak Asep Sabanda masih menjadi pemegang saham perseroan," jelas manajemen BEBS dalam paparan publik sebagaimana terbit di website BEI (4/5).
CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcindonesia.com
(fsd/fsd)