Daftar 7 Bos Muda RI Masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2023

Jakarta, CNBC Indonesia - Setidaknya tujuh anak muda Indonesia masuk dalam daftar 30 pengusaha muda Asia yang berusia di bawah 30 tahun versi Forbes tahun 2022 (Forbes 30 Under 30 Asia 2023).

Adapun nama-nama tersebut diantaranya adalah CEO PT Sari Kreasi Boga Tbk (SKB Food) Eko Pujianto (29 tahun) dan Co-founder Satu Dental Felix Saputra (28 tahun).

Selain mereka, anak muda yang dinilai berhasil membuat terobosan di bidang bisnisnya masing-masing itu adalah Co-Founder Rose All Day Cosmetics Tiffany Danielle (27 tahun).

Tak lupa, duet Clara Carina Lukito (29 tahun) dan Claudia Sastra (28 tahun) masuk dalam daftar ini berkat kiprahnya sebagai Co-Founders Little Joy. Adapun Clinton Augusto Kartawijaya (27 tahun) dan Sally Varsly (27 tahun) juga termasuk dalam daftar karena karyanya membuat rantai gym Muscle First.

Di luar dari Indonesia, Forbes 30 Under 30 Asia 2023 didominasi oleh pengusaha muda India. Selebihnya, daftar ini diisi oleh para talenta muda dari Jepang, Malaysia, China, Hong Kong, dan dari beberapa negara lainnya.

Baca: Sstt...Diam-Diam Orang Terkaya RI Ini Borong Saham Cimory

Sebagai informasi, daftar Forbes 30 under 30 dipilih oleh tim juri yang dipimpin Founder and CEO RB Capital, Kishin RK dan Founder and Chairman Lan Kwai Fong Group, Allan Zeman.

Ketika diminta tanggapan, CEO SKB Food, Eko Pujianto berterima kasih dan berbangga hati karena terdapatnya pengakuan atas inovasi serta kreatifitas para anak muda.

"Tidak menyangka bisa masuk daftar ini karena jumlah yang dinilai pasti ribuan orang dan dari banyak negara," ungkapnya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Sabtu, (20/5/2023).

Eko menyebut hal ini merupakan sesuatu yang penting bagi negara karena mencerminkan banyaknya generasi muda yang kompeten sebagai penerus dan estafet dari generasi untuk menghadapi masa depan.

Dirinya meyakini generasi muda Indonesia akan selalu berada di jajaran terdepan di berbagai bidang baik di Asia maupun dunia.

"Bagi generasi muda, kesempatan itu yang utama. Maka butuh iklim yang kondusif di dalam negeri berupa dukungan dari berbagai pihak baik dalam bentuk regulasi dari pemerintah maupun dukungan konkrit lainnya," ujarnya.

(dce)
[Gambas:Video CNBC]