Saham Bank Pesta Pora, IHSG Tutup di Zona Hijau

Muhammad Awar, CNBC Indonesia
Jumat, 19/05/2023 16:56 WIB
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperdagangkan di zona positif hingga penutupan sesi II perdagangan Jumat (19/5/23). Secara dramatis IHSG menguat 0,65% ke level 6.663,11 sekaligus memutus tren pelemahan sejak dua hari sebelumnya.

Akan tetapi kenaikan kali ini hanya ditopang oleh 214 saham saja pada saat 323 saham melemah dan 213 saham lainnya terpantau jalan di tempat alias tidak berubah.


Hingga penutupan sesi II, perdagangan menunjukkan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 10,42 triliun dengan melibatkan 20,23 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,35 juta kali.

Dalam lima hari perdagangan IHSG terkoreksi 1,45%. Sementara itu, secara year to date (ytd) indeks membukukan ambles sebesar 2,74%.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitiv hanya empat sektor yang menguat. Sektor finansial masih menjadi yang paling menguntungkan indeks, naik 2,16%. 

Adapun top gainers LQ45 pada penutupan perdagangan hari ini adalah Bank Syariah Indonesia (BRIS) 6,88%, Elang Mahkota Teknologi (EMTK) 5,47% dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) 3,85%.

Sementara itu top losers LQ45, Indo Tambangraya Megah (ITMG) -6,08%, Merdeka Copper Gold (MDKA) -5,96% dan Indika Energy (INDY) -5,58%.

Perkembangan terpisah, sentimen pasar global cenderung membaik, setelah permasalahan terkait plafon utang diprediksi bakal tidak berlarut-larut.

Kabar baik tersebut muncul setelah Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR AS dari Partai Republik Kevin McCarthy mengadakan pertemuan untuk membahas terkait plafon utang. Keduanya optimis bahwa AS bisa terlepas dari gagal bayar (default) utang.

Biden setelah mengadakan pertemuan dan mendapatkan kesepakatan bahwa Amerika tidak akan gagal bayar.

Hal itu kemudian diperkuat dengan pernyataan McCarthy. "Saya pikir pada akhirnya kami tidak akan mengalami default. Saya pikir kami akhirnya membuat presiden setuju untuk bernegosiasi," katanya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research, divisi penelitian CNBC Indonesia. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau aset sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG & Rupiah Kompak Lesu, Akhir Pekan Gagal "Happy Weekend"?