Market Commentary

Top! Saham BBRI Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Jumat, 19/05/2023 13:27 WIB
Foto: Dok BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten perbankan berkapitalisasi pasar terbesar kedua di bursa yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terpantau melesat pada perdagangan sesi I Jumat (19/5/2023) dan kembali menyentuh all time high (ATH).

Hingga pukul 11:30 WIB, saham BBRI terpantau melonjak 3,37% ke posisi harga Rp 5.375/unit. Pada posisi ini merupakan level tertinggi sepanjang masanya (ATH) terbaru saham BBRI. Adapun level ATH sebelumnya dicetak BBRI pada 5 Mei lalu yakni di harga Rp 5.225/unit.

Saham BBRI sudah ditransaksikan sebanyak 11.718 kali dengan volume sebesar 76,95 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 408,31 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 814,63 triliun.


Hingga pukul 11:30 WIB, di order bid atau beli, terdapat 42.793 lot antrian di harga Rp 5.375/unit atau sekitar Rp 23 miliar. Posisi harga ini juga menjadi antrian beli terbanyak pada pagi hari ini.

Sementara di order offer atau jual, terdapat 93.518 lot antrian di harga Rp 5.400/unit atau sekitar Rp 50,5 miliar. Posisi harga ini juga menjadi antrian jual terbanyak pada pagi hari ini.

Cerahnya saham BBRI terjadi karena investor cenderung kembali memburu saham-saham perbankan setelah beberapa hari sebelumnya terkoreksi.

Selain itu, membaiknya sentimen pasar global juga turut menopang saham-saham bank terutama bank raksasa dan pada akhirnya membantu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat.

Dari kinerja keuangannya pada kuartal I-2023, BBRI menjadi saham dengan perolehan dan pertumbuhan laba terbesar. Laba bersih BBRI pada kuartal I-2023 mencapai Rp 15,56 triliun, naik 27,37% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Saat ini, BBRI secara agresif mengejar profitabilitas pasca pandemi dengan target rasio pengembalian terhadap ekuitas (return on equity/ROE) lebih dari 19% di 2025.

Dengan target ROE tersebut, diperkirakan BBRI dapat merebut kembali keunggulan yang saat ini dipegang oleh sang kompetitor.

Tingkat pinjaman harus tetap menjadi penggerak utama keuntungan, dengan pembukuan diperkirakan akan membengkak dua digit pada tahun ini dan tahun depan karena BBRI meningkatkan eksposurnya ke segmen bisnis mikro.

Margin yang tinggi dan melebar berkisar 7,7% - 7,9% juga memberikan dukungan. Dengan campuran aset yang lebih berisiko dari pesaing, biaya kredit kemungkinan juga akan lebih tinggi, sekitar 2,2% pada tahun 2023.

Di lain sisi, Keuangan mikro tetap menjadi segmen pinjaman terbesar BRI, yang ditargetkan mencapai 55%, dari portofolionya pada tahun 2025, naik dari 58% pada tahun 2022.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat