Analisis Teknikal

Meyakinkan di Sesi I, IHSG Bakal Happy Weekend?

Putra, CNBC Indonesia
19 May 2023 12:52
Karyawan melintas di depam layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten di zona hijau hingga penutupan sesi I perdagangan Jumat (19/5/2023).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup menguat 0,53% ke posisi 6.698,20 pada sesi I hari ini, rebound dari penurunan pada dua hari sebelumnya.

Nilai transaksi mencapai Rp5,24 triliun dan volume perdagangan 10,68 miliar saham.

Namun, penguatan hingga siang ini hanya ditopang oleh 215 saham, terutama big cap, sedangkan 310 saham memerah. Sisanya, sebanyak 197 saham stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), misalnya, berhasil mendorong IHSG ke utara dengan kenaikan 3,37%.

Saham bank kakap lainnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga melesat masing-masing 2,28% dan 2,00%.

Demikian pula saham raksasa otomotif PT Astra International Tbk (ASII) dan e-commerce & ojek online PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang menguat 2,77% dan 1,88%.

Sentimen pasar global cenderung membaik, setelah permasalahan terkait plafon utang diprediksi bakal tidak berlarut-larut.

Kabar baik tersebut muncul setelah Presiden AS, Joe Biden dan Ketua DPR AS dari Partai Republik, Kevin McCarthy mengadakan pertemuan untuk membahas terkait plafon utang. Bahkan keduanya optimis bahwa AS bisa terlepas dari gagal bayar (default) utang.

Biden setelah mengadakan pertemuan dan mendapatkan kesepakatan bahwa "Amerika tidak akan gagal bayar."

Hal ini diperkuat dengan pernyataan McCarthy.

"Saya pikir pada akhirnya kami tidak akan mengalami default. Saya pikir kami akhirnya membuat presiden setuju untuk bernegosiasi,"

"Kesepakatan lebih lanjut dari kedua belah pihak kemungkinan untuk mendapatkan kesepakatan pada akhir minggu," kata McCarthy.

Analisis Teknikal

IHSG TeknikalFoto: Refinitiv
IHSG Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu 1 jam (hourly) menggunakan moving average (MA) dan pivot point Fibonacci untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada sesi I, IHSG sukses memantul dari level support terdekat 6.665 dan 6.672 untuk kemudian menguji resistance terdekat 6.700.

IHSG mulai kembali ke atas MA 20 dalam grafik 1 jam (6.680).

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik 1 jam, posisi RSI naik ke 49,62.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), grafik MACD berada di atas garis sinyal dengan kecenderungan mulai melebar.

Di sesi II, IHSG berpotensi ditutup di zona hijau dengan menguji resistance terdekat di 6.700 sebelum menentukan arah selanjutnya. Sedangkan, level support terdekat di 6.672 dan 6.665.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research, divisi penelitian CNBC Indonesia. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau aset sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular