Wall Street Dibuka Hijau, Emiten Supermarket Meroket

Tim Riset, CNBC Indonesia
18 May 2023 21:55
wall street
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembukaan perdagangan Wall Street pada Kamis (18/5/2023) di sambut menghijau indeks S&P dan Nasdaq setelah pernyataan Joe Biden terkait peningkatan plafon utang Amerika Serikat (AS) dan Amerika tidak akan default.

Sektor teknologi menguat 0,84% seiring dengan adanya kembali harapan ekonomi Amerika dan peningkatan plafon utang yang berpotensi menambah kembali likuiditas. Salah satu emiten teknologi yang menguat signifikan adalah Netflix Inc (NFLX) menguat 8% menjadi US$367,32.

Secara year to date (YTD), emiten teknologi Apple, Alphabet, dan Microsoft menguat lebih dari 30%. Meta yang merupakan induk dari Facebook telah menguat lebih dari 100% sejak awal tahun.

Selain itu, sektor finansial yang merupakan penopang perekonomian AS menguat 0,07%, akibat harapan membaiknya perekonomian AS. Sedangkan, sektor energy merupakan sektor dengan pelemahan terbesar 0,67%.

Emiten penggerak bursa AS pada perdagangan hari ini adalah Walmart menguat 1,92%. Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan penjualan hampir 8% pada kuartal-I 2023.

Indeks

Price

% Change

Dow Jones Index

33.348,551

-0.22%

S&P Index

4.162,800

0.10%

Nasdaq

12.562,470

0.50%

Sentimen positif bursa AS didukung pernyataan Joe Biden yang melansir CNBC International, bahwa "Amerika Serikat tidak akan default."

Presiden Joe Biden menyuarakan dalam sambutan dari Gedung Putih, "Kami akan bersatu karena ini bukan alternatif," katanya. "Setiap pemimpin di ruangan memahami konsekuensi dari kegagalan."

Pidato Ketua DPR dan Presiden menjadi tanda terbaru bahwa negosiasi yang sempat terhenti selama berbulan-bulan, kembali bergerak ke fase yang lebih serius dan konkret, dan berpotensi mendekati kesepakatan.

Peningkatan ambang batau utang akan menaikkan jumlah uang beredar akan meningkatPeningkatan tersebut berpotensi AS kembali mengalami inflasi jika tidak diimbangi suku bunga.

Berdasarkan hal tersebut, Bank Sentral AS, The Fed, masih berpotensi akan hawkish terkait dengan kebijakan suku bunganya untuk dapat mengendalikan inflasi.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Wall Street Berdarah-darah, IHSG Tumbang ke 6.700-an

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular