
Gokil! Bikin Ini, Anthoni Salim Investasi Rp 6 T di Filipina

Jakarta, CNBC Indonesia - Metro Pacific Investments, unit bisnis First Pacific yang berbasis di Filipina, milik taipan Anthoni Salim akan berinvestasi senilai PHP23,8 miliar (US$427 juta atau setara dengan Rp6,3 triliun) ke perusahaan energi tenaga surya SP New Energy.
Dengan nilai investasi tersebut, Metro Pacific Investments akan menjadi pemegang saham terbesar SP New Energy, yang juga merupakan perusahaan Filipina.
Mengutip Forbes, Metro Pacific Investments, yang memiliki portofolio di bidang energi, jalan tol, hingga sektor air di Filipina, sebelumnya telah menyelesaikan akuisisi sebanyak 1,6 miliar saham senilai PHP2 miliar atau setara dengan 16% kepemilikan di SP New Energy.
Sebagai bagian dari transaksi yang pertama kali diumumkan pada Maret, Metro Pacific juga menandatangani opsi untuk membeli hingga 10 miliar saham biasa dan sebanyak 7,4 miliar saham sekunder masing-masing seharga PHP1,25, dengan nilai investasi tambahan setara dengan PHP21,8 miliar.
Setelah opsi ini dilaksanakan sepenuhnya, Metro Pacific akan menjadi pemegang saham terbesar SP New Energy dengan kepemilikan hampir 43%.
Dipimpin oleh Leandro Leviste, alumnus Forbes Asia 30 Under 30, induk SP New Energy Solar Philippines bertujuan untuk membangun 10 gigawatt listrik tenaga surya di seluruh Filipina pada 2025.
Selain Metro Pacific, perusahaan juga telah bermitra Prime Infrastructure milik miliarder pelabuhan dan kasino Enrique Razon dan ACEN milik Ayala Corp untuk menggarap proyek-proyek tersebut
Metro Pacific-yang memiliki saham di Manila Electric Co., distributor listrik terbesar di Filipina- berinvestasi dalam proyek energi bersih seiring Filipina bertujuan untuk mendapatkan 35% pasokan listriknya dari energi terbarukan pada 2030.
Metro Pacific memiliki kemitraan terpisah dengan Solar Philippine untuk membangun sekitar 3 gigawatt kapasitas energi surya selama lima tahun ke depan.
Investasi terbarunya di SP New Energy terjadi di tengah pemegang saham utama Metro Pacific-First Pacific dan GT Capital, perusahaan induk mendiang taipan perbankan Filipina George Ty-berusaha menjadikan grup konglomerasi itu kembali ke perusahaan tertutup dalam kesepakatan yang menilai Metro Pacific dengan valuasi PHP133 miliar.
Selain Metro Pacific, First Pacific milik Salim juga memiliki ketertarikan pada raksasa telekomunikasi Filipina PLDT.
Dengan kekayaan bersih US$7,5 miliar, Salim dan keluarganya adalah orang terkaya kelima di Indonesia, menurut peringkat yang diterbitkan oleh Forbes Asia pada Desember lalu.
Keluarga Salim juga memiliki saham di Indofood-pembuat mi instan terbesar di Indonesia-, perbankan, ritel, hingga pertambangan batu bara.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat