Gokil! Dividend Yield TOTL 23%, Awas Jangan FOMO!

Putra, CNBC Indonesia
11 May 2023 15:53
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten konstruksi PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) langsung menjadi buruan investor usai mengumumkan dividen untuk tahun buku 2022 yang di luar ekspektasi. Namun, aksi mengejar dividen jangka pendek bisa berisiko.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (10/5/2023) memutuskan, perseroan akan membagikan dividen Rp100 per saham kepada para pemegang saham.

Dengan mengacu pada harga saham pada penutupan Rabu (10/5), sebesar Rp422/saham, angka dividen tersebut setara dengan imbal hasil dividen alias dividend yield 23,70%.

Ini menjadikan TOTL emiten konstruksi dengan dividend yield tertinggi saat ini.

Bahkan, menyaingi final dividend yield emiten batu bara dan alat berat Grup Astra, United Tractors (UNTR) yang mencapai 21% (saat pengumuman dividen).

Informasi saja, hanya ada 20-an emiten (dari 800-an emiten) di bursa yang memiliki imbal hasil dividen di atas 10% saat ini.

Kemarin, harga saham TOTL langsung melonjak hingga auto reject atas (ARA) 24,85%

Angka dividen per saham di atas tercatat melebihi angka laba per saham (EPS) TOTL yang hanya Rp26,89/saham per 31 Desember 2022. Ini artinya perusahaan kemungkinan menggunakan kas perusahaan atau laba ditahan (retained earnings) perusahaan untuk membagikan dividen kali ini.

Kalau dilihat, kas dan setara kas per saham (CEPS) TOTL mencapai Rp258,5/saham, dengan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp829,6 miliar per 31 Desember 2022.

Bagi investor yang tertarik dengan saham ini, mengingat membeli di harga Rp430/saham per penutupan sesi I Kamis (11/5) masih memberikan dividend yield 23,26%, yang perlu diperhatikan adalah potensi penurunan tajam menjelang atau pasca-cum date dividen yang jatuh pada 19 Mei mendatang.

Biasanya, investor lama akan merealisasikan keuntungan usai para investor anyar pemburu dividen singkat masuk ke saham tersebut. Apabila demikian, risiko penurunan bahkan hingga auto reject bawah (ARB) 7% berjilid-jilid bisa jadi akan mengadang dividend hunter jangka pendek.

Singkatnya, dividend yield tinggi akan menyedot perhatian banyak orang, tetapi di lain sisi membawa risiko penurunan (capital loss) yang juga besar seiring investor lama yang gatal mencairkan cuan.

Direktur Borong Saham Sebelum RUPST

Diwartakan sebelumnya, Direktur TOTL Saleh mengakumulasi 400.000 lembar atau 4 ribu lot saham dalam sehari.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Saleh memborong 4.000 lot saham pada 2 Mei 2023. Saham tersebut dihargai Rp338/lembar. Sehingga, Saleh mengakumulasi kepemilikan sebanyak Rp135,2 juta.

"Tujuan transaksi untuk pribadi," ungkap Sekretraris Korporasi PT Total Bangun Persada Anggie Sanusi, dilansir pada Kamis, (5/5/2023).

Sebagai informasi, TOTL merupakan emiten konstruksi dengan portofolio proyek yang dibangunnya antara lain, perumahan, sekolah, rumah sakit, hotel, perkantoran, hotel bangun industri hingga bangun keagamaan dan pusat perbelanjaan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research, divisi penelitian CNBC Indonesia. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau aset sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Total Bangun Persada Borong Saham, Nilainya Bikin Geleng

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular