
Biaya Produksi Naik, Laba ITMG Anjlok 14% Jadi US$ 182,7 Juta

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah emiten energi batu bara di Indonesia, PT Indo Tambang Raya Megah Tbk (ITMG) telah merilis hasil laporan keuangan kuartal I 2023. Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok 14,3% menjadi US$182,7 juta atau setara Rp 2,74 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$) dari sebelumnya pada periode yang sama tahun 2022 sebesar US$213,2 juta.
Pendapatan ITMG justru meningkat pendapatan 7,1% menjadi US$685,5 juta (Rp 10,28 triliun) dari sebelumnya pada periode yang sama tahun 2022 sebesar US$639,9 juta. Tingginya beban pokok pendapatan yang tidak seimbang dengan naiknya pendapatan, membuat margin ITMG tergerus. Margin merosot 20,6% menjadi US$266,9 juta dari sebelumnya pada periode yang sama tahun 2022 sebesar US$336,3 juta.
Kenaikan beban pokok pendapatan berasal dari meningkatnya biaya produksi, royalti atau iuran eksploitasi dan kenaikan persediaan batu bara. Beban pokok pendapatan meningkat 37,9% menjadi US$418,6 juta dari sebelumnya pada periode yang saham tahun 2022 sebesar US$303,6 juta.
Penghasilan keuangan meningkat tajam sebesar 916,6% menjadi US$9,4 juta dari sebelumnya pada periode yang saham tahun 2022 sebesar US$929 ribu.
Total aset ITMG per 31 Maret 2023 meningkat 5,1% menjadi US$2,7 miliar dari periode 31 Desember 2022 sebesar US$2,6 miliar. Peningkatan aset berasal dari aset lancar yakni pada kas dan setara kas, piutang derivatif, pajak dibayar dimuka lain-lain dan uang muka dan beban dibayar dimuka. Peningkatan aset juga berasal dari aset tidak lancar yakni pada piutang lain-lain pihak ketiga, aset tetap dan dominan besar di aset tidak lancar lainnya.
Total hutang ITMG per 31 Maret 2023 juga meningkat 60,8% menjadi US$1,1 miliar dari periode 31 Desember 2022 sebesar US$689 juta. Kenaikan hutang meningkat tinggi berasal dari hutang jangka pendek yakni pada utang pajak penghasilan badan dan dominan tertinggi dari utang dividen sebesar US$474 juta yang pada periode sebelumnya tidak ada.
Total modal ITMG per 31 Maret 2023 turun 14,5% menjadi US$1,6 miliar dari periode 31 Desember 2022 sebesar US$1,9 miliar. Penurunan modal turun berasal dari laba ditahan yang belum dicadangkan.
Trend penurunan harga batu bara masih berlanjut. Harga Ice Newcastle Coal pada perdagangan Rabu (10/5/2023) berada di level US$181,55 atau turun 6,95 poin (-3,69%).
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(saw/saw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Habis Bagi Dividen, ITMG 2 Kali ARB, Ada Apa?