
Gagal Jaga Momentum, IHSG Dibuka Merosot 0,43%

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (11/5/23) dibuka melemah 0,24% menjadi 6.796.
Pada pukul 09.03, IHSG merosot 0,43% ke level 6.783.
Perdagangan menunjukkan terdapat 182 saham melemah, 152 saham naik sementara 217 mendatar.
Perdagangan juga mencatatkan sebanyak 911,84 juta lembar saham terlibat dengan nilai transaksi baru mencapai Rp448,66 miliar.
Pergerakan bursa diwarnai oleh berbagai sentimen, salah satunya data inflasi AS yang rilis Rabu (10/5/2023) untuk periode April 2023 berhasil melandai ke 4,9% secara tahunan (YoY), lebih baik dibandingkan periode sebelumnya dan ekspektasi pasar yang proyeksi tetap bertahan di 5% YoY.
Sedangkan untuk inflasi inti AS tetap bertahan di 5,5% YoY sama seperti bulan sebelumnya. Data inflasi yang melandai bisa menjadi pertimbangan the Fed agar tidak terlalu agresif di pertemuan FOMC mendatang.
Sementara itu, pelaku pasar juga mulai memperhatikan China karena rilis data inflasi terbaru per April 2023 malah turun ke 0,1% YoY, dibandingkan periode sebelumnya yang masih tumbuh 0,7% YoY dan ekspektasi pasar di 0,4% YoY. Bahkan, secara bulanan China mengalami deflasi -0,1%. Ini menjadi perhatian yang cukup serius sebab China merupakan pasar ekspor terbesar bagi Indonesia.
Sedangkan dari dalam negeri, pelaku pasar merespon positif data ekonomi yang cukup memuaskan dari Bank Indonesia (BI) yang melaporkan Survei Konsumen pada April 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang meningkat menjadi 126,1, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 123,4.
Konsumen yang semakin optimis berkorelasi positif terhadap belanja konsumen yang potensi meningkat. Hal ini semakin dikonfirmasi dengan data Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2023 yang tercatat sebesar 215,3 atau tumbuh 4,9% YoY dibandingkan bulan sebelumnya 0,6% YoY.
BI juga memperkirakan kinerja penjualan eceran secara tahunan akan tetap kuat pada April 2023. Semakin optimis konsumen dan kinerja penjualan eceran tetap kuat tentu akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, sebab hingga kuartal I-2023 kontribusi konsumsi rumah tangga ke PDB telah mendominasi hingga 51,88%.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat