Pengendali Serok Saham Emiten Nikel Boy Thohir, Ada Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Merdeka Energi Nusantara Kembali menambah kepemilikan saham Merdeka Battery Materials (MBMA).
Mengacu data KSEI per 5 Mei 2023, Merdeka Energi Nusantara menambah kepemilikan sebesar 34.000.000 lembar saham. Sehingga kepemilikian Merdeka Energi Nusantara di Merdeka Battery Materials menjadi 53.452.706.500 lembar atau menjadi 49,5 persen.
Sebelumnya menurut laporan KSEI pada 4 Mei 2023, Merdeka Energi Nusantara memiliki kepemilikan saham sebesar 53.418.706.500 lembar saham atau 49,46 persen.
Aksi beli saham oleh Merdeka Energi itu, diwadahi oleh Indo Premier Sekuritas dan Ciptadana Sekuritas Asia.
Merdeka Battery resmi menjadi anggota bursa efek Indonesia (BEI) pada 18 April 2023. MBMA melepas 11,54 miliar lembar dengan nilai nominal Rp100 per saham. Di banderol dengan harga Initial Public offering (IPO) Rp795 per lembar, dan meraup dana taktis sebesar Rp9,18 triliun.
Pada saat listing, susunan kepemilikan MBMA adalah PT Merdeka energi Nusantara 48,96%; Giribaldi Thohir sebesar 11,08%; Huayong Internasional (Hong Kong) Limited 7,55%, Winato Kartono sebesar 6,29%, dan masyarakat 10,69%.
MBMA merupakan perusahaan induk atas grup usaha yang bergerak di bidang pertambangan nikel dan mineral lainnya, pengolahan dan kegiatan usaha terkait lainnya yang terintegrasi secara vertikal.
Demi memperkuat bisnisnya, MBMA akan mengakuisisi 60% saham PT Huaneng Metal Industry. Diperkirakan nilai akuisisi sebesar US$75 juta atau sekitar Rp1,1 triliun.
Komposisi kepemilikan PT Huaneng Metal Industry pun menjadi MBMA 60% dan Tsingshan 40%.
PT Huaneng Metal Industry adalah perusahan yang mampu memproses nikel matte kadar rendah menjadu nikel matte yang mengandung lebih dari 70% nikel.
CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcindonesia.com
(fsd/fsd)